Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendatang Tetap Diperlukan

Kompas.com - 21/07/2015, 15:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersilakan pendatang yang siap bekerja di Jakarta karena mereka tetap diperlukan. Namun, para pendatang harus tetap mematuhi aturan kependudukan dan tinggal di permukiman yang tertata. Pemerintah akan mengawasi kantong pendatang secara lebih ketat.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, tidak mungkin melarang orang untuk datang ke Jakarta. "Kita butuh pendatang baru. Jakarta butuh orang yang benar-benar bekerja. Yang penting mereka punya keahlian dan tinggal di permukiman yang terstruktur. Jangan tinggal di tanah orang, di pinggir kali, pinggir rel. Jangan malah menelantarkan diri di sini," katanya, Senin (20/7).

Meski demikian, menurut dia, para pendatang harus tertib dokumen kependudukan. Mereka harus membawa surat pindah dari daerah asal dan mengurus kartu tanda penduduk DKI Jakarta.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan melakukan operasi bina kependudukan untuk menertibkan dokumen milik pendatang pasca Lebaran dan dilakukan terus-menerus.

Sejak Lebaran tahun lalu hingga Juni 2015, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mencatat sekitar 152.000 pendatang baru di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan daerah mitra praja utama, yaitu seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Lampung, menertibkan pendatang baru. Begitu juga dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Pemprov DKI bekerja sama menata administrasi kependudukan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan jajarannya untuk mengawasi kantong-kantong pendatang baru dengan ketat, terutama di bantaran kali dan waduk. Rumah kontrakan atau kos di lokasi-lokasi itu akan dibongkar agar tidak muncul kawasan kumuh baru.

Menyasar kawasan padat

Pemerintah Kota Jakarta Selatan memprediksi ada 12.000 pendatang baru yang tinggal di Jakarta Selatan. Kemungkinan besar mereka akan tinggal di permukiman padat penduduk, seperti di Kelurahan Pejaten Timur dan Cipulir.

Kepala Seksi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan Sapto Wibowo mengatakan, puncak kedatangan pendatang baru diprediksi terjadi pada H+7 Lebaran. "Kami akan melaksanakan operasi bina kependudukan setelah H+7 Lebaran," katanya, kemarin.

Dalam operasi bina kependudukan, petugas akan mendata pendatang baru. Pendatang yang hanya singgah sementara akan dibantu untuk membuat surat domisili sementara. Surat itu berlaku selama setahun.

Sementara pendatang yang memutuskan pindah dan menetap di Jakarta untuk selamanya diminta melengkapi surat-surat yang diperlukan, seperti surat pindah dari daerah masing-masing. Warga juga diminta membuat KTP DKI Jakarta.

Camat Kebayoran Lama Mujirin menuturkan, untuk mengantisipasi dampak kehadiran pendatang baru, pengawasan kawasan akan terus dilakukan. Dia akan membongkar bangunan liar dan lapak pedagang kaki lima yang dibangun pendatang. "Kami tidak melarang orang datang ke Jakarta. Namun, mereka harus mematuhi aturan," katanya.

Kawasan mitra

Pemerintah daerah mitra Jakarta juga mengambil sikap serupa terhadap warga pendatang baru. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan tidak akan bisa melarang pendatang meskipun berpotensi menambah berat masalah wilayah mereka.

"Kami berharap pendatang baru sudah memiliki pekerjaan yang pasti, memiliki keterampilan dan keahlian," kata Arief.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com