Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Diminta Beri Bukti jika Stiker Bus Scania Hanya Kesalahan Administrasi

Kompas.com - 10/08/2015, 13:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Yuke Yurike meminta Dinas Perhubungan DKI memberi bukti kepada masyarakat jika masalah stiker bus Scania benar-benar kesalahan administrasi saja. Bukti yang dikeluarkan harus menunjukan bahwa bus Scania memang benar-benar kendaraan untuk orang dan bukan barang.

"Buat Dishub kalau memang ada kesalahan stiker segala macam, harus ada buktinya. Jangan sampai salah persepsi di masyarakat," ujar Yuke ketika dihubungi, Senin (10/8/2015).

Yuke mengaku heran stiker kir untuk kendaraan penumpang bisa habis. Jika benar demikian, artinya masih banyak kendaraan penumpang lain yang ditempeli stiker kir kendaraan barang. Yuke mengatakan hal ini tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari.

"Kok bisa untuk transportasi umum saja kekurangan stiker. Kan bukan buat bus Scania saja. Pokoknya yang seperti ini jangan sampai terjadi lagi," ujar Yuke. (Baca: Benarkah Pencantuman 39 Penumpang di Bus Scania Kesalahan Administrasi?)

Apalagi, kata dia, bus Scania awalnya sempat dibanggakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Seharusnya bus tersebut bisa menjadi solusi perbaikan pelayanan transjakarta.

Sebelumnya diberitakan, walaupun dinyatakan memiliki daya angkut hingga 140 penumpang, berdasarkan keterangan yang terdapat pada stiker uji kir bus-bus gandeng Scania, dinyatakan bahwa bus-bus tersebut ternyata hanya memiliki kapasitas 39-41 orang.

Berdasarkan foto yang dikirim salah seorang penumpang transjakarta kepada Kompas.com, setidaknya ada dua bus Scania yang stiker kirnya menyatakan bus tersebut sebenarnya bukan merupakan bus gandeng. Yakni bus dengan kode JKT 1514214 dan JKT 1509757.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola (UP) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Ismanto mengatakan, pemasangan stiker pengujian kendaraan bermotor (kir) untuk mobil barang di bus transjakarta Scania hanya bersifat sementara.

Dia menyebutkan, hal itu dilakukan karena Dishubtrans kehabisan stok stiker kir untuk mobil penumpang.

Kendati stiker kir bus Scania menggunakan stiker untuk mobil barang, Ismanto memastikan bahwa kelengkapan dokumen kendaraan tersebut telah sesuai peruntukannya, yakni mobil penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com