Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Master Berharap Dinas Pendidikan Depok Bantu Masalah Penggusuran

Kompas.com - 05/09/2015, 17:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Master di Depok, tempat menuntut ilmu anak-anak kurang mampu, sudah nyaris separuhnya digusur dari 25 kelas yang ada. Di saat tempat menimba ilmu bagi rakyat kecil tersebut digusur, Dinas Pendidikan Depok belum menemukan solusi bagi mereka.

Pendiri dan Pembina Sekolah Master, Nurrohim mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Depok memang dilibatkan mengenai masalah penggusuran itu. Namun, hingga digusur saat ini, tidak ada solusi bagi Sekolah Master.

"Mereka (Disdik) turun (waktu penggusuran), cuma belum ada solusi konkret. Kalau begini kan harus ada tindakan nyata. Tapi lihat sendiri kondisinya sekarang ini seperti apa," kata Nurrohim, kepada Kompas.com, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/9/2015).

Padahal, Kepala Dinas Pendidikan ikut hadir dalam rapat bersama Sekolah Master, Pemkot Depok, dan pengembang terminal terpadu, yang menghasilkan empat poin kesepakatan. Pada inti kesepakatannya, tidak ada penggusuran sampai tersedia kelas baru di dalam yayasan.

Sekolah Master juga meminta kepada Pemerintah Kota Depok untuk membantu pengadaan dan pemasangan kelas kontainer sesuai dengan gambar yang mereka ajukan, dan pengembang akan memfasilitasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Heri Pansila belum dapat dimintai tanggapannya. Saat dihubungi melalui nomornya Heri tidak mengangkat telpon. Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad, belum menjawab tanggapan soal Sekolah Master yang digusur. Idris menyatakan dirinya sedang ada pertemuan.

Sebanyak 12 dari 25 kelas Sekolah Master dibongkar untuk pengembangan terminal terpadu. Para siswa sekolah bagi anak jalanan itu, kini kekurangan ruangan kelas. Sebagian siswa mengaku sedih dengan penggusuran ini, karena teman-temannya ada yang sudah tidak bersekolah lagi.

Pihak sekolah mengganggap Pemkot Depok dan pengemban tidak menepati janji membangun kelas sebelum menggusur. Namun kini, belasan kelas semi permanen di sekolah itu telah dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com