"Saya tanya, 'Sudah ketemu belum ada 'permainan' di sana?' Dia jawab sudah. 'Berapa orang yang mau Anda pecat?' Dia sodorin saya tujuh sampai delapan nama (anak buah untuk diganti)," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (15/9/2015).
Kemudian, Basuki memberi rekomendasi nama itu kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI. Dia menanyakan lagi kepada Yuli soal siapa anak buahnya yang pantas mendapat promosi.
Basuki mempersilakan Yuli merekomendasikan kepada BKD untuk melakukan psikotes. Nantinya, akan ada hasil psikotes apakah pegawai itu disarankan atau tidak disarankan pada posisi tertentu. (Baca: Ahok: Belum Setahun Memimpin, Saya Sudah Pecat 120 PNS)
"Kalau ternyata kurang kreatif, saya bisa saja terima dia karena di Jakarta saya tidak butuh orang pintar dan kreatif, tetapi hanya butuh kejujuran dan loyalitas kepada tugas dan jabatan, beres," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Basuki menegaskan, PNS DKI akan langsung dipecat jika terbukti menyalahgunakan anggaran, dipecat sebagai PNS bukan hanya diturunkan jabatan.
Sudah ada sebanyak 120 orang yang dipecat dari PNS dan lebih dari 2.500 pejabat telah didemosi (turun jabatan) dari jabatannya.
"Jadi, ini substansi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Bukan luput, justru perintahnya itu yang justru tidak dikerjakan. Ternyata yang paling efektif sekarang adalah ketika Anda memecat pejabat dan ganti dengan yang lebih baik," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.