Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendataan PSK di Kalijodo Diupayakan Selesai Sebelum SP3

Kompas.com - 17/02/2016, 10:55 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Dinas Sosial DKI Jakarta masih mengejar pendataan terhadap para pekerja seks komersial (PSK) di Kalijodo.

Pendataan ditargetkan bisa selesai sebelum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melayangkan surat peringatan ketiga (SP3) hingga surat perintah bongkar (SPB).

"Kami membantu untuk mendata PSK yang ber-KTP DKI maupun yang tidak ber-KTP DKI. Kalau nanti terjadi SP2 dan SP3, kita sudah siap soal mana yang harus diamankan dulu," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2016).

Masrokhan menjelaskan, ada dua tawaran bagi para PSK yang berbeda antara mereka yang memiliki KTP DKI Jakarta dan mereka yang berasal dari luar Jakarta.

Bagi warga DKI Jakarta, Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta akan menyiapkan unit rumah susun sebagai bentuk kompensasi dari penertiban Kalijodo.

Sedangkan bagi warga non-DKI Jakarta, sudah disiapkan pilihan lain, apakah ingin tetap tinggal di Jakarta dengan semua persyaratan yang harus dipenuhi, atau kembali ke daerah asal.

Khusus untuk pilihan kembali ke daerah asal, Dinas Sosial sudah menyiapkan mekanisme tertentu, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

"Untuk pemulangan, bisa pakai bus atau kapal. Kami juga harus menghubungi Dinas Sosial daerah asal. Karena Dinas Sosial keterkaitannya dengan PSK, maka untuk dampak penggusuran itu, yang kami amankan adalah soal PSK di sana," kata Masrokhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com