Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat Abbas Sarankan Warga Layangkan Gugatan Terkait Penertiban Kalijodo

Kompas.com - 20/02/2016, 21:41 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Farhat Abbas menyarankan warga Kalijodo untuk melayangkan gugatan terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menertibkan kawasan tersebut.

Hal ini disampaikan Farhat saat datang ke Kalijodo sekitar pukul 20.00 WIB pada Sabtu (20/2/2016).

"Saya sebagai warga Jakarta, menyarankan kepada masyarakat Kalijodo untuk melakukan suatu gugatan yang bisa menunda eksekusi atau upaya pengusiran warga besar-besaran," tutur Farhat di Kalijodo, Jakarta, Sabtu.

Dia menilai, tindakan yang dilakukan Pemprov DKI ini merupakan upaya untuk melanggar hak asasi manusia.

Memang beberapa warga Kalijodo ada yang telah meninggalkan kawasan tersebut, kata Farhat.

Namun, menurutnya yang meninggalkan area Kalijodo hanya para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari.

"Tapi, kenyataannya kan disini tidak semuanya berperilaku dan bekerja seperti itu. Mau dikemanakan mereka?" ucap dia.

Farhat menganggap, maka hal yang wajar, jika adanya penolakan dari warga terkait rencana penertiban Kalijodo.

Menurut dia, itu adalah dampak dari mendadaknya rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.

"Ini adalah risiko dari penggusuran mendadak dari penguasa saat ini," ungkap dia.

Sebelumnya, Farhat menyampaikan, kedatangannya kali ini untuk melihat perbandingan situasi kawasan Kalijodo seusai operasi pemberantasan penyakit masyarakat pagi tadi.

"Saya sebagai cagub yang diusung Partai Golkar, ingin melihat situasi saja," ucap Farhat di Kalijodo, Jakarta, Sabtu. (Baca: Kunjungi Kalijodo, Farhat Abbas Mengaku Jadi Bakal Cagub Golkar ).

Selain itu, Farhat mengatakan, ia ingin mengetahui apakah adanya rencana penertiban Kalijodo merupakan bagian dari bentuk penguasaan pemerintah saat ini atau bukan. (Baca: Farhat Abbas Datang ke Kalijodo). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com