Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Masyarakat Tidak Buat Kartu Kredit di Mal

Kompas.com - 22/06/2016, 18:39 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Polisi mengimbau agar masyarakat tidak membuat kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan atau di tempat selain bank. Imbauan itu diberikan untuk mencegah terjadinya penipuan atau pembobolan kartu kredit yang dapat merugikan nasabah.

"Jangan membuat kartu kredit di konter yang berada di mal. Jika ingin membuat kartu kredit, langsung mendatangi bank yang bersangkutan agar lebih aman," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/6/2016).

Selain mengimbau masyarakat, Fadil juga meminta pihak bank agar lebih memperketat proses penyeleksian tenaga marketing. Hal itu untuk meminimalisasi oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan sepihak, seperti kasus pembobolan kartu kredit para nasabah.

"Kami juga mengimbau para perbankan agar lebih waspada dalam merekrut karyawan outsourcing," ucapnya.

Sementara itu, Kasubdit IV Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menyarankan agar masyarakat tidak asal membuka tautan yang muncul saat tengah menggunakan internet.

Menurut Roberto, tautan tersebut bisa saja digunakan oleh para penjahat di dunia maya untuk meretas data diri si pengguna.

"Think before click, transaksi e-commerce harus berhati-hati. Apabila ada suatu tawaran yang tidak masuk akal, jangan langsung diklik atau diunduh," ujarnya.

Sebelumnya, personel Subdit IV Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku pembobol kartu kredit. Ketiganya telah menipu ribuan korbannya sejak tahun 2014.

Adapun keempat pelaku tersebut berinisial GS, A, AH, dan PSS. Keempat orang tersebut adalah pelaku pembobol kartu kredit nasabah dari berbagai bank swasta.

Para pelaku membagi perannya menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama bertugas mencuri data nasabah, tugas itu dilakukan oleh A dan AH yang merupakan pegawai kontrak sebuah bank.

Mereka mudah mempunyai data calon korban lantaran bekerja di bagian marketing pembuatan kartu kredit sebuah bank dengan menawarkan jasanya di pusat perbelanjaan di Jakarta.

Kompas TV Bank Diminta Lapor Data Kartu Kredit Nasabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com