Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus Pemalsuan KTP yang Ditemukan "Teman Ahok"

Kompas.com - 22/06/2016, 19:52 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas menjelaskan, ada sejumlah cara yang dilakukan untuk memalsukan data dalam pengumpulan KTP. Amalia mengatakan, sejumlah modus yang ditemukan saat pengumpulan seperti nomor ponsel fiktif, pemalsuan tanda tangan, hingga nomor induk kependudukan (NIK) fiktif.

Bahkan, tak jarang saat dilakukan verifikasi, ditemukan adanya data KTP yang berbeda. Misalnya, di sebuah KTP tercatat dengan NIK dan nama yang berbeda.

"Modus lainnya seperti NIK, enggak ditandatangani, tanda tangan palsu, nomor HP fiktif, bahkan ada NIK A, tapi orang nya B, dan isinya C, itu dipotong-potong jadi baru padahal itu milik tiga orang yang dijadikan satu," ujar Amalia di Markas Teman Ahok, Jakarta Selatan (21/6/2016).

Amalia menjelaskan, kemungkinan sangat kecil untuk bisa lolos dalam verifikasi yang mereka lakukan. Karena menurutnya ada sejumlah tahapan verifikasi yang dilakukan Teman Ahok seperti pengecekan secara random melalui pesan singkat dan sambungan telepon. (Baca: Pengumpul Data KTP "Teman Ahok" Mengaku Lakukan Kecurangan)

"Salah satu syarat paling berat untuk maju sebagai independen adalah administrasi karena paling rentan, orang bisa ngumpulin KTP banyak, kalau kami enggak benar-benar cek bisa-bisa kebobolan," kata Amalia.

Amalia kemudian menyebut, dari verifikasi nomor ponsel pun sebenarnya sudah dapat diketahui. Misalnya, ada yang memberikan nomor ponsel fiktif.

"Ada yang waktu ditelepon dia bilang 'saya enggak ngerasa ngumpulin KTP, tapi kalau saya ngumpulin KTP, saya dapat apa?" ujar Amalia. (Baca: "Teman Ahok Banyak Kebohongan, tapi Saya Cinta Pak Ahok")

Sebelumnya, sejumlah orang yang mengaku sebagai pengumpul KTP Teman Ahok menyebut ada kecurangan yang dilakukan saat pengumpulan KTP. Namun, Teman Ahok langsung membantah dan mengatakan seluruh KTP telah melewati verifikasi yang ketat.

Kompas TV Eks Teman Ahok Ungkap Modus Pengumpulan KTP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com