Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Tidak Hadir, Sidang Vonis Daeng Azis Ditunda

Kompas.com - 29/06/2016, 16:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ditunda selama satu jam, sidang pembacaan vonis pentolan Kalijodo, Abdul Azis atau Daeng Azis akhirnya ditunda. Sidang yang seharusnya dimulai pada pukul 14.00 Wib juga terlambat dibuka hingga pukul 15.00 WIB.

Majelis hakim menunda selama satu jam untuk menunggu kehadiran kuasa hukum Azis. Kuasa hukum Azis, M Sirot dan Mujahidin, tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

Ketua Majelis Hakim di persidangan Azis, Hasoloan Sianturi, mengatakan, bisa saja persidangan pembacaan tuntutan dilanjutkan tanpa pengacara. Namun, dalam pertimbangannya, akan lebih baik jika pengacara Azis juga hadir dalam sidang tersebut.

"Ya tidak apa-apa, kami hanya ingin memberikan hak kepada terdakwa Azis," ujar Hasoloan seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (29/6/2016).

Azis terlihat pasrah dan tidak terlalu banyak bicara saat majelis hakim menunda sidang tersebut. Sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan akan kembali digelar, Kamis (30/6/2016).

Jaksa penuntut umum menuntut majelis hakim memberikan tuntutan hukuman satu tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider enam bulan. Jaksa yakin Azis melanggar Pasal 51 ayat 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

Merasa tidak bersalah, Azis mengajukan pledoi atau pembelaan. Melalui kuasa hukumnya, Azis mengatakan bukan sebagai tersangka utama dalam kasus sambungan listrik ilegal di Kafe Intan dan Kingstar miliknya.

Azis juga terus mempertanyakan bukti acara pemeriksaan (BPA) tentang denda yang diberikan oleh oknum PLN kepadanya sebesar Rp 69 juta tidak pernah disampaikan oleh pihak kepolisian. Azis menilai kasus ini hanya sebuah rekayasa untuk menjebloskannya ke dalam penjara.

Kompas TV Polisi Belum Terima Penangguhan Penahanan Azis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com