Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Bertebaran di Kota Tua, Kepala Satpol PP Marah-marah

Kompas.com - 10/07/2016, 06:14 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain atraksi manusia patung, ada yang menarik perhatian pengunjung Kota Tua sore ini, Sabtu (9/7/2016). Kepala Satpol PP DKI Jakarta Jupan Royter, marah-marah di melihat sampah berserakan di Taman Fatahillah.

"Sampah seharusnya kan ada kesadaran masyarakat tidak membuang sembarang. Lihat ini, bingung saya, ndableg orang-orang ini," kata Jupan.

Saat itu, Jupan sedang menjawab pertanyaan terkait sampah makanan yang dibuang pengunjung dan sanksi yang diterapkan.

(Baca juga:Kawasan Kota Tua Dipadati Pengunjung)

Perda Nomor 3 Tahun 2013, lanjutnya, menyebutkan bahwa orang yang membuang sampah sembarangan di ruang publik dapat dikenakan denda Rp 500.000.

Di hadapan pasukan Satpol PP yang bertugas, Jupan pun mengungkapkan kekesalannya ketika melihat warga sekenanya membuang sampah di dekatnya. Warga yang kena semprot hanya terlihat heran melihat Jupan marah-marah.

"Gimana mau gue denda, kena semuanya ini kalau didenda, habis pengunjungnya," kata Jupan sambil menunjuk-nunjuk pengunjung di sekelilingnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hampir tiap setengah jam sekali, pusat informasi Unit Pengelola Kawasan Kota Tua mengimbau melalui pengeras suara agar warga tidak membuang sampah sembarangan. Namun, di lapangan, imbauan tidak diindahkan.

Bahkan di depan pos pusat informasi, ratusan orang yang lalu lalang dan menumpang makan selalu meninggalkan sampahnya di plasa depan pusat informasi yang terletak di sebelah Museum Seni Rupa.

Kepala UPK Kota Tua Novriadi S Husodo mengatakan, pihaknya memiliki keterbatasan tenaga kebersihan. Dua petugas kebersihan sejak pagi hingga sore tak henti-hentinya memunguti dan membuang sampah.

Petugas kebersihan akan bekerja 24 jam nonstop. Sebanyak 50 tempat sampah juga tersedia di kawasan ini untuk menampung sampah.

"Besok pagi akan kami pertebal lagi karena besok pagi akan menumpuk sampah. Ini memang masalah paling berat di Kota Tua. Susah memang karena sudah jadi karakter masyarakat ya suka malas membuang di tempat sampah," kata Novriadi.

 

Kompas TV Sampah Menumpuk Pasca Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com