JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan banyak saran kepada PNS DKI dalam pembukaan Diklat di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Selasa (2/8/2016). Djarot mengaku dia sering memberi materi dalam acara-acara Diklat karena ingin mengubah mental PNS DKI.
"Kalau kita mau jujur, sebenarnya kondisi mental PNS di DKI itu masih belum berubah. Kita masih dihinggapi mental-mental lama yang membuat kepercayaan masyarakat itu menurun," ujar Djarot.
Djarot mengatakan, tidak ada lagi rasa takut dalam diri PNS DKI jika berbuat pelanggaran. Mereka tidak kapok melakukan pungli kecil-kecilan sampai korupsi dalam jumlah besar. Djarot mengatakan korupsi di DKI sudah terjadi di semua lini.
"Bagaimana bisa terjadi di Jakarta, mulai dari anak dalam kandungan sampai meninggal dunia di makam bisa dipungli, bagaimana coba?" ujar Djarot.
Djarot berpesan kepada PNS DKI yang belum menerima jabatan ini untuk mengingat pesannya. Kata Djarot, segala gerak-gerik PNS di DKI Jakarta dipantau media massa. Sekali salah langkah, maka akan jadi konsumsi publik.
"Apalagi jika melakukan sesuatu yang jelek, pasti diketahui seluruh masyarakat. Saya bayangkan bagaimana perasaan yang bersangkutan apabila ditayangkan terus menerus di media massa," ujar Djarot.
Djarot mengatakan, pada dasarnya gaji yang diterima PNS DKI memang sudah tinggi. Namun, itu bukan berarti dia tidak khawatir PNS DKI akan melakukan korupsi. Kata dia, korupsi justru seringkali dilakukan oleh mereka yang bergaji dan jabatan tinggi.
"Itu menandakan tidak ada rasa syukur. Makanya terus terang, gaji yang tinggi tidak menjamin orang melakukan tindak korupsi," ujar Djarot.