Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Apartemen dan Warga Gusuran Berpotensi Sulitkan Verifikasi Faktual Calon Independen

Kompas.com - 03/08/2016, 12:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta yang tinggal di apartemen ataupun yang tinggal di permukiman yang digusur berpotensi menyulitkan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan melakukan verifikasi faktual data KTP calon independen yang ingin maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Ketua KPU DKI Jakarta Soemarno mengatakan, khusus penghuni apartemen, potensi kesulitan yang akan terjadi disebabkan akses untuk masuk ke unit-unit apartemen.

"Karena banyak juga pemilih DKI yang merupakan penghuni apartemen yang KPU sendiri tidak mudah untuk mendapatkan akses ke sana," kata Soemarno di Kantor KPU DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Sementara itu, untuk warga gusuran, Soemarno menyebut potensi kesulitan yang akan terjadi disebabkan tidak adanya data mengenai alamat terbaru dari warga pemilik data KTP.

"Pemilih yang direlokasi, kata lain dari penggusuan, itu nanti juga akan menimbulkan masalah. Karena di data kami mugkin nanti alamatnya masih alamat yang lama," ujar Soemarno.

Meski berpotensi menyulitkan, Soemarno menyatakan data KTP penghuni apartemen dan warga gusuran yang menjadi pendukung calon independen tetap harus diverifikasi faktual.

Karena itu, Soemarno menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, mulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, dan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan. Verifikasi faktual dijadwalkan akan dilakukan mulai 21 Agustus hingga 3 September 2016.

"Petugas yang sudah kami siapkan ada 1.000 orang. Nanti kalau kurang, misalnya KTP yang harus diverifikasi faktual cukup banyak, nanti kami akan mengangkat lagi petugas tambahan sesuai dengan kebutuhan," ucap Soemarno. (Baca: 8 Orang Berniat Maju Jadi Cagub DKI lewat Jalur Independen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com