Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.025 Anggota Pasukan Oranye Menjaga Kebersihan Sungai di Jakarta

Kompas.com - 13/09/2016, 18:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bersihnya sungai di Jakarta tak lepas dari peran pekerja harian lepas (PHL) Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Mereka yang kerap membersihkan tumpukan sampah di sungai mengenakan seragam oranye dan dikenal dengan sebutan "Pasukan Oranye".

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan ada 4.025 anggota Pasukan Oranye yang tersebar di seluruh Jakarta.

Mereka terbagi menjadi pengawas kebersihan, operator alat berat, juru mudi kapal, pengemudi (trailer), pengemudi (tronton), pengemudi (typer besar dan kecil), pengemudi (arm roll besar dan kecil), pengemudi (mobil lintas), petugas sampah kali, dan petugas saringan sampah.

"Untuk yang di bawah UPK Badan Air, ada 3.612 anggota Pasukan Oranye di 42 kecamatan," kata Isnawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).

Dia menjelaskan, ada pengawas di setiap kecamatan. Khusus Pasukan Oranye yang membersihkan sampah di saluran air, mereka tersebar di tiap ruas kali, waduk, situ, dan lain-lain di seluruh Ibu Kota.

Mereka bekerja selama delapan jam tiap harinya, pukul 07.00-16.00 WIB. Pukul 07.00-07.30 WIB, mereka apel pagi dan melakukan pembagian tugas. Kemudian pada pukul 15.00-16.00 WIB, Pasukan Oranye kembali mengikuti apel.

Untuk petugas yang menjaga saringan sampah pintu air, mereka berjaga selama 24 jam. Waktu kerja mereka dibagi menjadi dua shift.

"Kerja mereka dievaluasi di setiap kecamatan dengan pengawasnya masing-masing. Pengawasnya ada yang PNS tenaga fungsional umum, ada juga yang PHL," kata Isnawa.

Mereka mendapatkan gaji sebesar nilai upah minimum provinsi (UMP) 2016 atau Rp 3,1 juta tiap bulannya. Selain mendapat gaji, mereka juga mendapatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Di samping itu, mereka juga mendapat tunjangan hari raya (THR).

"Tiap kali dan saluran air akan ada truk dan alat beratnya. Sampahnya dibuang ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang," kata mantan Camat Tambora itu. (Baca: Cerita "Pasukan Oranye" Tak Bisa Berlebaran dengan Keluarga demi Warga Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com