Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Targetkan Rp 655 Miliar dari Kewajiban Pengembang untuk Normalisasi Waduk, Situ, Embung, dan Danau

Kompas.com - 14/09/2016, 18:01 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, mengungkapkan pihaknya mengajukan anggaran Rp 1 triliun kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk normalisasi waduk, situ, embung dan danau.

Teguh mengungkapkan, ada dua sumber dana untuk mendapatkan anggaran tersebut. Pertama dari anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) Pemprov DKI Jakarta Tahun 2016 sebesar Rp 345 miliar.

"Sisanya, Rp 1 triliun dikurangin ini (APBD-P), itu kewajiban pengembang pada saya. Cuma kan lagi proses administrasi. Perlu izin prinsip, SK Gubernur karena kan berkaitan dengan uang," kata Teguh di Balai Kota, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Jika dihitung, Pemprov DKI Jakarta menargetkan dana sebesar Rp 655 miliar dari kewajiban pengembang untuk normalisasi. Teguh belum mengungkapkan pengembang mana saja yang ikut andil dalam normalisasi tersebut.

Normalisasi itu selain untuk mengoptimalkan fungsi waduk, situ, embung dan danau, juga menuntaskan pengerjaan yang dimulai sejak tahun 2004. Menurut Teguh, sejak itu proyek tak berjalan mulus. Dampaknya, banyak aset waduk, situ, embung dan danau berpindah tangan.

Pembebasan lahan juga disebut sebagai opsi kedua dari Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta untuk mengentaskan banjir Jakarta.

"Kalau pembebasan lahan, waktunya panjang. Sedangkan mohon maaf nih, rumah susun kan belum tersedia. Sementara Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) punya statement, kalau gak ada rumah susun, gak boleh ditertibkan. Nah, saya punya second opinion (opsi kedua), kami berdayakan waduk, situ, embung," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com