Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah Monas, PNS DKI Pekikkan "Bebas Pungli!"

Kompas.com - 24/11/2016, 10:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 9.937 pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta dikumpulkan di Lapangan Monumen Nasional untuk mengikuti apel sapu bersih pungli, Kamis (24/11/2016).

Mereka semua bersama-sama membacakan deklarasi saber pungli di hadapan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dan Plt Irjen Kemendagri Sri Wahyuningsih.

Ada lima butir yang dibacakan dalam deklarasi tersebut. Pertama, PNS DKI akan mengayomi masyarakat dalam menyukseskan program nasional sapu bersih pungutan liar.

"Kedua, berperan aktif dalam gerakan pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tersebut," ujar para PNS DKI.

Ketiga, mereka berjanji untuk bersikap transparan, jujur, adil, obyektif, dan akuntabel dalam tugas kedinasan. Keempat, mereka berjanji melayani masyarakat dengan tulus dan tidak menerima atau meminta imbalan.

Kelima, mereka berjanji menjaga kerahasiaan orang yang melaporkan praktik pungli.

Dalam sambutannya, Sumarsono juga mengajarkan salam baru kepada para PNS DKI.

"Kalau saya memekikkan 'Jakarta', jawablah dengan 'bebas pungli'," ujar Sumarsono.

Para PNS DKI mengangkat kepalan tangan ke udara ketika mempraktikkan salam tersebut. Seketika, seruan "bebas pungli" menggema di langit Monas.

"Ini komitmen kita disaksikan di bawah langit. Saya tidak mau dengar ada pungli di Jakarta," ujar Sumarsono.

Sumarsono mengatakan, tim saber pungli akan bekerja secara diam-diam. Mereka tidak akan terlihat mencolok ketika melakukan penelusuran.

"Semua intelijen kita taruh di layanan umum. Kita enggak umumkan. Dia bisa juga menyamar dengan menjadi pengguna jasa," ujar Sumarsono.

Plt Irjen Kemendagri Sri Wahyuningsih menyampaikan, ada tujuh sektor yang memiliki risiko pungli tertinggi, yaitu sektor perizinan, hibah dan bantuan sosial, kepegawaian, pendidikan, dana desa, pelayanan publik, dan pengadaan barang dan jasa.

Di tingkat nasional sendiri, kata Sri, tim saber pungli sudah dikukuhkan pada 28 Oktober lalu. Tim tersebut diketuai oleh Irwasum Polri dan beranggotakan sembilan lembaga, yaitu Polri, kejaksaan, Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kementerian Hukum dan HAM, Ombudsman, PPATK, BIN, dan TNI.

Kompas TV Jelang 2 Tahun Jokowi-JK, Pemberantasan Pungli Mencuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com