Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Normalisasi, Ketua RW Ini Rela Kontrakannya Digusur Tanpa Ganti Rugi

Kompas.com - 22/02/2017, 21:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juanda (55), Ketua RW 02 di Gang Kober, Kelurahan Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, mengaku punya 40 kontrakan yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Ciliwung di kawasan tersebut.

Namun, ia menyatakan rela semua kontrakannya itu digusur tanpa ganti rugi asalkan normalisasi kali bisa segera dilakukan.

Juanda mengaku rela kontrakannya digusur karena ia menyadari bahwa kontrakannya itu berada di garis sepadan sungai.

"Saya punya pinggir kali kontrakan ada 40 pintu. Kalau saya mau bisa saja saya ambil (uang ganti rugi), tetapi saya enggak mau karena itu bukan hak saya. Itu punya kali, itu bantaran sungai," kata Juanda saat ditemui Kompas.com, Rabu (22/2/2017).

(Baca juga: Pemprov DKI Akan Normalisasi Kawasan Cipinang Muara yang Kerap Banjir)

Meski rela kontrakannya digusur tanpa ganti rugi, Juanda menyatakan tak mau hal serupa dilukukan terhadap rumahnya dan rumah-rumah tetangganya yang punya sertifikat lengkap.

Ia sudah menyampaikan hal ini kepada jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur. "Sekarang RW 01 sudah dibongkar dengan catatan mereka dikasih rusun. Sekarang mulai dipasang sheetpile, tetapi jangan coba-coba masuk ke RW 2 karena sertifikat kami lengkap," ujar Juanda.

Adapun Kali Ciliwung yang mengalir di Gang Kober memang belum dinormalisasi. Kondisi ini yang diyakini sebagai penyebab wilayah tersebut paling parah terkena banjir akibat meluapnya Ciliwung pada Selasa (21/2/2017) kemarin.

Ketinggian banjir di kawasan tersebut mencapai sekitar 1,5 meter. Saat Kompas.com menyambangi kawasan tersebut, bekas banjir masih tampak terlihat di dinding rumah Juanda dan sejumlah warga lainnya.

Di pinggir-pinggir gang juga terlihat tumpukan sampah dan lumpur sisa banjir yang dibersihkan warga.

(Baca juga: Ahok: Normalisasi Ciliwung Baru 40 Persen, Itu Saja Efeknya Sudah Bagus)

Junaedi menyebut di RW 02 Gang Kober ada sekitar 500 KK yang tersebar di 12 RT.

Dari jumlah tersebut, yang terkena dampak banjir ada 275 KK, salah satunya Juanda. Mereka tersebar di tiga RT, masing-masing RT 10,11, dan 12.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku normalisasi sungai perlu dilanjutkan untuk mengatasi banjir yang melanda wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ahok meminta warga bantaran kali untuk segera mengurus sertifikat kepemilikan tanah agar mendapat ganti rugi saat normalisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com