Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Ditetapkan, Jumlah Pemilih dan TPS di Jakarta Pusat Berkurang

Kompas.com - 04/04/2017, 22:32 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 sebanyak 757.515 pemilih. Penetapan DPT dilakukan di Hotel Artotel, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017) malam.

Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono mengatakan, jumlah DPT pada putaran kedua berkurang dibandingkan daftar pemilih sementara (DPS) putaran kedua.

"DPS kan 765.122, kami turun jadi 757.515. Itu banyak data yang tersaring sekitar 7.000-an," ujar Arif, kepada Kompas.com, seusai rapat pleno penetapan DPT, Selasa malam.

Arif menuturkan, setelah pengumuman DPS, banyak masukan dan tanggapan dari berbagai pihak. KPU Jakarta Pusat kemudian memperbaiki data pemilih tersebut sehingga saat ditetapkan menjadi DPT jumlah pemilihnya berkurang.

"Yang harus diklarifikasi kami klarifikasi ke berbagai pihak, ke Dukcapil terkait dengan data ganda dan itu drop banget," kata dia.

(baca: KPU dan Disdukcapil DKI Kesulitan Verifikasi DPT Warga Binaan)

Selain data pemilih, jumlah TPS yang akan didirikan di Jakarta Pusat pada 19 April 2017 nanti juga berkurang satu TPS. Pengurangan TPS terjadi di Rutan Salemba.

Saat DPS ditetapkan, ada dua TPS yang rencananya didirikan. Namun, setelah kembali mengecek data tahanan rutan, data tersebut banyak berkurang sehingga cukup didirikan satu TPS.

"TPS kami kurangi satu di Rutan Salemba karena setelah terverifikasi, hanya 464 pemilih. Ketika diklarifikasi datanya, NIK-nya, segala macam, drop," ucap Arif.

Dengan demikian, jumlah TPS yang akan didirikan di Jakarta Pusat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 sebanyak 1.238 TPS, berkurang satu TPS dari 1.239 saat DPS ditetapkan.

Kompas TV Sehari jelang batas akhir pendaftaran pemilih pilkada DKI Jakarta tahap kedua, sejumlah upaya dilakukan KPU di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com