Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gelar Kampung Betawi di Kota Tua

Kompas.com - 13/11/2013, 14:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir pekan ini, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar Kampung Betawi di Kota Tua. Kegiatan yang mengangkat situs Kota Tua sebagai salah satu heritage di Jakarta itu akan diselenggarakan selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu pekan ini, di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, penyelenggaraan kegiatan tersebut dilakukan secara berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat yang juga memiliki kegiatan tahunan dengan nama Festival Kota Tua.

"Kampung Betawi di Kota Tua ini pertama kali diselenggarakan dan akan disinergikan dengan kegiatan lainnya, seperti festival kuliner dan peringatan Hari Kesehatan Nasional," kata Arie di Balaikota Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Kegiatan Kampung Betawi di Kota Tua ini akan mengangkat budaya dan sejarah terbentuknya masyarakat Betawi yang akulturatif sejak dahulu kala, misalnya warga dengan keragaman budaya, seperti budaya China, budaya Arab atau Persia, budaya Melayu, dan Indonesia Timur.

Suasana kental budaya itu akan dihadirkan melalui berbagai pagelaran seni budaya Betawi yang edukatif karena menjelaskan bagaimana budaya-budaya itu memengaruhi keberadaan masyarakat Betawi saat ini. Keragaman sejarah Kota Tua dan penyelenggaraan acara Kampung Betawi di Kota Tua akan ditampilkan dalam sebuah buklet majalah National Geographic Traveler edisi Desember 2013.

Sementara terkait peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada (12/11/2013), Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat juga akan menggelar talk show bertema kesehatan serta pemeriksaan kesehatan secara gratis. Talk show dan pemeriksaan kesehatan gratis akan diselenggarakan di lokasi yang sama.

Kegiatan lainnya yang akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri adalah Festival Kuliner, yang diadakan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kota Tua. "Festival Kuliner ini akan berbeda karena menampilkan kuliner yang sudah sulit ditemukan sehari-hari. Selain itu, akan ada juga pameran kreatif dan bazar yang digelar oleh pihak museum," kata Arie.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut ialah sebesar Rp 1 miliar. DKI menargetkan, acara tersebut dapat menarik hingga 10.000 pengunjung. Melalui penyelenggaraan acara tersebut, Arie mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin mengajak warga Jakarta untuk berkunjung ke wisata Kota Tua.

Tak hanya warga lokal, Jokowi juga menginginkan acara tersebut dapat menarik minat wisatawan asing untuk beramai-ramai berwisata ke Kota Tua. Gubernur Jokowi direncanakan juga akan membuka Kampung Betawi di Kota Tua pada hari pertama penyelenggaraan pada pukul 16.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com