Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Perut dan Selangkangan, Narkoba Rp 21,8 M Asal China Diselundupkan

Kompas.com - 08/02/2014, 05:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pelaku penyelundupan narkoba sindikat internasional berinisial HDS dan WDT ditangkap aparat Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya setelah menyelundupkan 5 ons sabu dan 65 butir kapsul narkoba dengan cara menelannya.

Penangkapan dua pelaku ini menjadi awal pengungkapan penyelundupan 10,2 kilogram sabu dan 2.000 butir ekstasi senilai Rp 21,8 miliar dari 7 pelaku lainnya.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal (Pol) Sujarno mengatakan, kepolisian menerima informasi masyarakat tentang penyelundupan narkoba oleh HDS dan WDT dari China via Hongkong menuju Jakarta.

"Dari Guang Zhou, keduanya menyimpan 65 butir dan 5 ons sabu di dalam perut. Selama perjalanan, mereka tidak makan dan buang air," kata Sujarno di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/2/2014). Penyelundupan berjalan mulus.

Alat pendeteksi yang berada di bandara tidak dapat mengetahui sabu yang mereka telan. "Selama tidak ada logam, tidak akan terdeteksi," ujar Sujarno.

Sampai di Jakarta, dua pelaku menginap di sebuah hotel kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan. Mereka ditangkap polisi yang menindaklanjuti informasi soal penyelundupan tersebut, di hotel itu.

Barang bukti kemudian dikeluarkan dari dalam perut pelaku. Setelah pemeriksaan, mereka mengaku melakukan perbuatan itu atas perintah seorang warga Nigeria berinisial DVD, bekerja sama dengan MNS, warga Taiwan yang berada di Guang Zhou.

Setelah penyelidikan terhadap keduanya, diketahui bahwa jaringan itu sudah ada di Jakarta. Tiga orang berinisial JND, EFS, dan WLS ditangkap di tempat terpisah.

Tiga pelaku ini mengaku diperintah oleh terpidana dari Lapas Cipinang berinisial DDY yang divonis 15 tahun penjara. DDY diduga berkomunikasi dengan DVD yang berada di Guang Zhou melalui sambungan telepon, untuk mengendalikan pengedaran narkoba dari tiga pelaku tersebut.

Dari pengakuan mereka, polisi kembali mendapati informasi bahwa sindikat yang diotaki DVD menyelundupkan lagi narkotika jenis sabu dan ekstasi dengan modus body pack dari Guang Zhou.

Empat orang berinisial ANG, WWN, JDY, dan seorang warga Taiwan berinisial LHY ditangkap di tempat terpisah di Jakarta dengan berbagai barang bukti sabu dan ekstasi. "Barang dibawa (ke Jakarta) dengan cara ditaruh di selangkangan," ujar Sujarno.

Keempat tersangka diperintah oleh CN, seorang terpidana mati di LP Karawang. DDY dan CN masuk jaringan pengendali narkoba dari balik jeruji besi di bawah DVD dan MNS.

"Jaringan di LP masih ada, apakah gunakan telepati, saya enggak tahu. Tapi pasti menggunakan HP. Sudah dipastikan jaringan internasional luar bisa. Kenapa ada telepon (di lapas), jangan tanya saya," ujar Sujarno.

Sujarno mengatakan, kepolisian sudah meminta bantuan Interpol untuk menangkap DVD dan MNS yang berstatus buron tersebut. "Kedua bandar besar itu masih berada di Guang Zhou, China, dan masuk DPO (daftar pencarian orang)," kata dia.

Adapun para tersangka rencananya akan mengedarkan semua narkoba itu di kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Pendistribusian menggunakan jasa kereta api, dengan memanfaatkan kurir yang direkrut dari daerah tersebut.

Atas perbuatannya, sembilan tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati, seumur hidup, atau pidana paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda maksimal Rp 10 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com