"Ya, enggak masalah. Kan ini rumah kita juga. Biasanya sih, utangnya kas bon ke (toko) material," kata Ira, warga RT 01 RW 07 Gandaria Selatan, saat ditemui di depan rumahnya yang sedang dibangun, Selasa (11/3/2014).
Ira mengaku telah menghabiskan sekitar Rp 12 juta untuk menalangi membeli bahan bangunan.
Hal senada juga dikatakan H Rausin, warga RT 02 RW 05. Dia mengaku tidak keberatan harus nombok. Malah, dia bersyukur mendapat bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta.
"Emang kalo nombokin dulu mah enggak masalah. Yang penting, kita udah ada modal. Kita bersyukur karena dibantu pemerintah. Kalo enggak ada ini (kampung deret), kita enggak bisa perbaiki rumah," kata H Rausin, yang telah mengeluarkan uang sekitar Rp 14 juta.
Dana pembangunan kampung deret tersebut diberikan dalam tiga tahap. Tahap pertama diberikan pada awal pembangunan. Tahap selanjutnya diberikan dua minggu setelah tahap sebelumnya.
Kenyataannya, menurut Ira, dana tahap kedua turun sebulan setelah dana tahap pertama. Padahal, bon biaya pengeluaran pembangunan sudah diserahkan dua minggu setelah dana tahap pertama turun.
Pembangunan kampung deret di Gandaria dimulai sejak Januari lalu. Pemprov DKI menginginkan kampung deret tersebut selesai akhir Maret 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.