"Sebelum pelaksanaan ujian, polisi sudah melakukan pemeriksaan di tiap ruangan. Ada tiga sampai empat polisi yang berjaga di tiap sekolah ketika UN berlangsung," ujar Ketua Bidang Humas Polresta Bekasi AKP Siswo kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014).
Menurut Siswo, polisi yang menjaga sudah diamanatkan untuk tidak mengawasi di dekat ruang ujian. Polisi sengaja dijauhkan dari kelas untuk meminimalkan dampak psikologis siswa peserta ujian nasional.
Untuk mengantisipasi tindak kecurangan, polisi telah bekerja sama dengan pengawas ujian. Selain menjaga jalannya ujian nasional (UN), polisi juga mengawal pengiriman lembar jawaban yang telah dikerjakan siswa ke kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Polisi memastikan logistik UN tersebut akan sampai dengan aman hingga ke pusat.
"Begitu ujian selesai dilaksanakan, soal akan dikirim kembali ke kecamatan, kabupaten, sampai ke provinsi. Polisi juga akan mengawal ketat pengiriman ini. Soal harus dipastikan (bisa) sampai hingga ke pusat," ujarnya.
Polresta Bekasi Kota telah menyiapkan 350 personel untuk mengawal dan mengamankan ujian nasional tahun ini. Polisi bertugas mengawal sejak awal pendistribusian soal dan lembar jawaban UN hingga ke tiap sekolah.
Untuk Kota Bekasi, Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah membagi beberapa subrayon untuk tingkat SMA, antara lain di SMAN 2, SMAN 4, SMAN 5, dan SMAN 6. Untuk tingkat SMK, pembagian dilakukan ke empat subrayon, yaitu di SMKN 1, SMKN 3 Mustikajaya, SMK Karyaguna 2 (Bekasi Timur), dan SMK Wisata (Pondok Gede).
Untuk tingkat MA (madrasah aliah), pembagian subrayon hanya untuk dua sekolah, yaitu di MAN 1 (Wisma Asri) dan MAN 2 (Mustikajaya).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.