Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir 2014, Jakarta Bangun "Jakarta Integrated Tunnel"

Kompas.com - 25/04/2014, 20:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memastikan akan membangun Jakarta Integrated Tunnel (JIT) atau terowongan terpadu Jakarta pada akhir tahun 2014. Hal ini diputuskan setelah Pemprov DKI mencapai kesepakatan dengan PT Antaredja Mulia Jaya, yang nantinya akan ditunjuk sebagai kontraktor.

"Sudah diteken sama Gubernur DKI. Sehabis ini akan dilakukan kajian kelayakan studi selama empat bulan. Akhir tahun akan mulai bangun, dan pembangunannya akan memakan waktu selama tiga tahun," kata Komisaris PT Antaredja Wibisono, usai mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Menurut Wibisono, pembangunan JIT merupakan solusi untuk masalah transportasi dan pengendalian banjir saat musim hujan, termasuk mengatasi banjir rob. Ia mengklaim, sistem JIT akan mampu menanggulangi banjir rob tanpa memerlukan mesin pompa air.

"Banjir rob bisa diatasi dengan terowongan ini tanpa harus menggunakan pompa air. Lagipula di JIT ini, salurannya tertutup. Jadi tidak ada saluran tertutup akibat orang buang sampah sembarangan," ujar Wibisono.

JIT rencananya akan dibangun di dua lokasi, yaitu yang menghubungkan Ulujami-Tanah Abang, dan Manggarai-Pasar Minggu. JIT Ulujami-Tanah Abang dimaksudkan untuk menampung luapan Sungai Pesanggrahan,  sementara JIT Manggarai-Pasar Minggu dimaksudkan untuk menampung luapan Sungai Ciliwung.

Rencananya, JIT akan dibangun dalam dua ruas jalur dengan panjang 12 kilometer, kedalaman 5-15 meter dari permukaan tanah, dan diameter 11 meter. JIT akan terdiri atas dua tingkat terowongan. Terowongan paling bawah akan digunakan sebagai saluran air, sedangkan saluran di atasnya untuk jalan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com