Kedatangan mereka dimaksudkan untuk mengklarifikasi pernyataan Basuki beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa para pengacara Pristono gila. Para pengacara Pristono yang tampak datang adalah Rizman Arif dan Hasan Basri. Mereka datang sekitar pukul 12.45 WIB.
Begitu tiba di Balaikota, keduanya langsung menuju ruang kerja Basuki yang berada di lantai dua. Namun, sesampainya di depan pintu masuk, mereka ditahan oleh salah seorang ajudan Basuki, Sakti Soa. Menurut Sakti, Basuki tidak mau bertemu karena masih memiliki banyak agenda rapat.
"Anda ini siapa? Anda PNS bukan? Anda tidak berhak melarang kami. Kami cuma mau bertemu Wakil Gubernur yang bernama Ahok (sapaan Basuki)," tanya Rizman dengan nada tinggi.
"Saya ajudannya dan saya menyampaikan apa yang Bapak (Basuki) katakan," jawab Sakti.
Mendengar hal tersebut, Hasan mengatakan bahwa tidak seharusnya Basuki menolak menerima kedatangan mereka. Terlebih lagi, sebagai seorang pejabat publik, kata dia, sudah sepatutnya Basuki wajib menerima semua warga yang berniat menyampaikan keluhannya.
"Kita cuma mau minta waktu lima menit saja. Kita mau tanya, maksud dia bilang 'gila tu pengacara. Makin dia ngajak ribut, gue demen'. Maksudnya, dia bilang demen di sini itu apa?" ujar Hasan.
Setelah itu, salah seorang pengawal pribadi Basuki segera menemuinya ke dalam. Sementara itu, Rizman dan Hasan tetap menunggu di luar. Setelah menunggu beberapa menit, pengawal itu pun keluar untuk memberitahukan kepada Rizman dan Hasan kalau Basuki tetap tidak ingin ditemui.
Setelah itu, Rizman dan Hasan pun segera meninggalkan tempat tersebut. Mereka mengaku kecewa dengan sikap Basuki itu. "Ini membuktikan Ahok cuma pejabat yang hanya berani ngomong dan tidak berani mempertanggungjawabkan perbuataannya," ujar Rizman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.