Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KPU, Pendukung Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Disekat

Kompas.com - 01/06/2014, 11:00 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
- Ribuan pendukung dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (1/6/2014). Mereka mendampingi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden itu untuk pengundian nomor urut peserta Pemilu Presiden dan wakil Presiden 2014.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan KPU, diketahui yang diizinkan masuk ke dalam Gedung KPU dari masing-masing Pasangan calon hanya 150 orang. "Lima puluh orang di antaranya ikut ke lantai 2, tempat pengambilan nomor urut, sedangkan seratus orang berada di halaman/tenda, sesuai dengan ID card yang disediakan pihak KPU," kata Rikwanto. Rombongan lain akan disekat 200 meter dari kantor KPU.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan, sebanyak 1.200 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan acara di KPU tersebut. Personel tersebut merupakan gabungan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat dan Kepolisian Sektor Metro Menteng. Tiga kompi polisi dari Satuan Brimob, empat kompi dari satuan Sabhara, satu kompi dari satuan lalu lintas dan anggota dari polres dan polsek setempat.

Selain pengaman terbuka, kata Hendro, dilakukan pula pengamanan tertutup dari satuan reserse dan narkoba. Polisi akan bertugas mengamankan Ring 1, Ring 2 dan Ring 3 pelaksanaan pengundian nomor urut. Ring 1 adalah ruang rapat utama, Gedung KPU lantai 2 yang merupakan ruangan tempat dilaksanakannya pengundian. Adapun Ring 2 adalah seluruh ruang dan lahan Gedung KPU. Ring 3 mencakup jalan di sekitar Gedung KPU, mulai dari Bundaran HI, Taman Menteng Hingga Taman Suropati.

KPU menggelar pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres, Minggu pukul 14.00 WIB. Acara tersebut akan dihadiri pasangan calon yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com