Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati Korban Perampokan di Taksi Sempat Dipaksa Turun Ambil Uang di ATM

Kompas.com - 03/12/2014, 13:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu korban perampokan di dalam taksi, Rika, terpaksa merelakan sejumlah uang tabungan miliknya digasak para pelaku.

Saat menumpang taksi berwarna putih di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, dia dibawa oleh sopir ke sebuah tempat yang terdapat mesin ATM. [Baca: Naik Taksi Tengah Malam di Kawasan Kuningan, Karyawati Jadi Korban Perampokan]

Cerita itu disampaikan oleh Senior Manager Customer Service Express Group Muhammad Chalid, Rabu (3/12/2014). Chalid mengaku telah meminta keterangan kepada korban, dan telah mendengar langsung kejadian yang menimpa Rika. Namun, dia membantah jika taksinya digunakan untuk merampok. [Baca: Express Bantah Taksinya Terlibat Perampokan]

"Ibu Riska dibawa ke ATM di Circle K, Jalan Ciniru 1, Kebayoran Baru. Di sana, dia ambil uang Rp 2,5 juta dua kali, jadi Rp 5 juta," kata Chalid, kepada Kompas.com.

Chalid menambahkan, di tengah perjalanan Rika dengan taksi tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang diduga termasuk komplotan pelaku muncul dari tempat duduk belakang. Tidak beberapa lama kemudian, sopir taksi menepi sesaat dan seorang lagi masuk. [Baca: Taksi Palsu yang Diduga untuk Merampok Berkeliaran di Pluit dan Muara Karang]

Diduga, ada tiga orang bersama si korban dalam taksi tersebut. Dari keterangan sementara, Chalid mendapatkan info bahwa korban sempat dicekik oleh pelaku perampokan. Meski demikian, hal ini belum bisa dipastikan lebih lanjut disebabkan Rika yang masih trauma akibat kejadian yang menimpanya.

Rika menggunakan jasa taksi berwarna putih di daerah Menteng saat jam pulang kerja. Nomor pintu taksi yang dikatakan oleh Rika adalah DP 8012.

Selain kasus ini, ada juga kasus perampokan di dalam taksi yang terjadi pada Jumat (28/11/2014) lalu di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Modus yang digunakan pun sama serta taksi yang dikatakan adalah taksi berwarna putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com