"Saya sengaja cari gara-gara terus di mana-mana, terutama ke LSM-LSM, kenapa? Supaya dia mengincar saya, mencari kesalahan saya, dan dia jadi auditor gratis saya," kata Basuki saat menjadi narasumber Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran, di Balaikota, Kamis (11/12/2014).
Basuki mengatakan, semakin LSM itu tidak direspons dan diberi uang, LSM akan semakin gencar mencari kesalahannya beserta SKPD. Dengan itu, ia akan mengetahui kelemahan SKPD, terutama di bidang anggaran.
Tak hanya kepada LSM, Basuki juga mengaku bakal "memanas-manasi" Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasilnya, Pemprov DKI meraih opini "Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Paragraf Penjelas". [Baca: "Sekarang Ini Ahok Itu Jadi Bos, Bukan Pemimpin"]
Opini ini menurun dibandingkan opini yang diraih Pemprov DKI pada tahun 2012 lalu. "Saat DKI dapat opini WDP, saya senangnya luar biasa.
Akhirnya BPK benar-benar mengeluarkan rapornya ke DKI. Padahal, kemarin harusnya DKI dapat opini Disclaimer loh bukan cuma WDP. Saya bakal lebih senang lagi kalau dapat Disclaimer," kata Basuki tertawa.
Ke depannya, Pemprov DKI bakal menerapkan sistem e-budgeting untuk transparansi anggaran. Semua program yang tidak penting bakal langsung dicoret. Ia berharap, melalui e-budgeting, sudah tidak ada lagi anggaran ganda maupun "siluman" yang ditemukan di masing-masing pos anggaran SKPD DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.