Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tegaskan Hanya Atur Keamanan Larangan Sepeda Motor

Kompas.com - 07/01/2015, 13:53 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pelarangan sepeda motor yang saat ini dilakukan di Jalan MH Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat dinilai efektif untuk menekan kemacetan. Karena itu, rencananya kawasan pelarangan sepeda motor tersebut akan diperluas hingga ke jalan-jalan lainnya.

Bila sebelumnya beredar kabar Polda Metro Jaya mengusulkan dilakukan perluasan pelarangan sepeda motor hingga ke sembilan jalan lainnya, hal tersebut disanggah oleh Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budianto. Menurut Budianto, pihak kepolisian hanya mengatur keamanan dari aturan tersebut.

"Semua kewenangan perluasan (kawasan larangan sepeda motor) ada di Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kami hanya membantu untuk mengatur dan mengamankan. Sebelum 30 hari juga kami belum dapat melakukan tindakan," ujar Budianto saat dihubungi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/1/2015).

Ia mengakui, dengan adanya aturan tersebut, kemacetan di Jalan MH Thamrin dan Jalan Merdeka Barat menjadi berkurang. Karena itu, aturan tersebut dinilai cukup efektif. Seiring berjalannya aturan tersebut, personel polisi yang disiagakan untuk menjaga kawasan pelarangan sepeda motor pun berangsur berkurang.

"Pada awalnya kan kami menurunkan sekitar 1.700 personel, kemudian berkurang setengahnya. Sekarang tinggal 300-an saja," kata dia.

Itu artinya, pengendara motor sudah mulai memahami aturan tersebut. Sehingga, jika aturan tersebut diperluas, pengendara motor akan melakukan penyesuaian kembali. Soal penambahan kemacetan di jalan-jalan alternatif, Budianto menilai hal tersebut masih normal dan dapat diatasi. "Itu wajar, sejauh ini tidak terlalu jauh bertambah kemacetannya," ujar dia.

Polda Metro Jaya sebelumnya mengusulkan perluasan peraturan pelarangan akan mencapai wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Jalan-jalan yang terkena peraturan tersebut adalah Jalan Industri, Jalan Angkasa, Jalan Garuda, Jalan Bungur Selatan, Jalan Otista Jalan Minangkabau, Jalan Dr Soepomo, Jalan Dr Sahardjo, dan Jalan Jenderal Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com