Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta APTB Melintas sampai Perbatasan Saja

Kompas.com - 09/01/2015, 10:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta angkutan perbatasan terintegrasi bus (APTB) tidak masuk ke ruas jalan dalam kota. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, bus APTB hanya diperbolehkan beroperasi hingga perbatasan saja. 

"Kami tidak menghapus APTB. Asal kalau dia tetap mau beroperasi, jangan melintas sampai di dalam kota, berhenti di perbatasan kota yang ada halte transjakartanya," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (8/1/2015).

Selain itu, lanjut dia, APTB dilebur dalam pengelolaan PT Transjakarta dan membayar dengan sistem rupiah per kilometer. Dengan itu, bus APTB tidak akan menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat serta tidak mengetem sembarangan.

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga akan membuat kebijakan untuk mengintegrasikan tarif bus transjakarta dengan bus APTB melalui satu tiket pembayaran.

"Nantinya pengguna bus dari kawasan penyangga tidak perlu lagi mengeluarkan uang cash untuk naik turun bus. Misalnya Rp 10.000 tiket sehari bebas naik semua bus yang ada di Jakarta mungkin yang naik kereta api bisa digabungkan juga di situ. Kami ingin satu tiket dan saat ini sedang dikaji," ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengaku sudah mendapat perintah dari Gubernur Basuki perihal pembatasan operasional APTB di dalam kota. Ia berjanji akan mendalami instruksi tersebut.

APTB yang berjalan dari Tangerang dan tujuannya sampai Kalideres, hanya boleh melintas hingga perbatasan Kalideres saja. Kemudian jurusan Bekasi-Cawang hanya dapat melintas hingga Cawang saja.

Pejabat yang masih menjabat selama tujuh hari menjadi Kadishub DKI ini mengaku sopir bus APTB kerap melanggar aturan ketika melintas di Jakarta. "Kalau sudah sampai peringatan ketiga, pencabutan izin trayek dikeluarkan," kata Benjamin.

Sementara itu Direktur Utama Mayasari Bakti Arifin Azhari, yang merupakan salah satu operator dari APTB mengaku siap mengikuti segala peraturan yang dibuat oleh Pemprov DKI. Dia berharap kebijakan itu bisa menjadi solusi dari segala pihak.

Sebab, lanjut dia, APTB merupakan salah satu transportasi massal andalan warga Jakarta yang akan ke kota penyangga maupun sebaliknya. Sementara itu perihal rute yang selama ini masuk ke dalam kota Jakarta, Arifin meyakini bakal menyanggupinya.

Adapun rute APTB yang dimiliki Mayasari adalah rute Tanah Abang-Bekasi, Grogol-Cibinong, Blok M-Cileungsi, Pulogadung-Tangerang, serta Kalideres-Cikarang.

"Kami juga sudah memberlakukan dua bulan lalu e-ticketing di dua rute seperti Cileungsi-Blok M dan Cibinong-Grogol. Selebihnya akan diterapkan e-ticketing semua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com