"Saya bersyukur akhirnya Rusunawa Tambora sudah selesai dibangun. Tetapi, masih ada sedikit kesalahan teknis, karena belum ada saluran pipa gas. Saya minta (pipa gas) itu dipasang," kata Basuki, di Rusunawa Tambora, Selasa (24/2/2015).
Dengan adanya saluran pipa gas itu, lanjut dia, para penghuni rusun, terutama para ibu tidak perlu repot-repot membeli tabung gas untuk memasak. Bahkan, penggunaan pipa gas lebih murah dibandingkan dengan penggunaan tabung gas.
Tabung gas itu mahal karena gasnya berasal dari Tiongkok, meskipun tabung gasnya merupakan produk Indonesia. [Baca: Ahok: Kalau Pilih Lift Merek "Ahok", Saya Marahin]
Oleh karena itu, dia menginstruksikan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji untuk berkoordinasi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menyalurkan pipa-pipa gas di seluruh unit Rusunawa Tambora.
"Saya sudah bilang ke Ibu Ika, supaya memasang pipa-pipa gas ke semua unit. Kemudian minta ke PGN agar menyalurkan gas ke rusun itu," kata Basuki.
Pembangunan kompleks Rusunawa Tambora dilakukan di atas lahan seluas 21.743 meter persegi selama 17 bulan, sejak Agustus 2013.
Rusun tersebut terdiri dari tiga tower, 16 lantai dengan total 549 unit. Masing-masing unit bertipe 30. Bersamaan dengan Tambora, Pemprov DKI juga meresmikan pengoperasian tiga rusunawa lain yang terletak di wilayah Jakarta Timur, yaitu Rusunawa Jatinegara Kaum, Pulogebang, dan Cipinang Besar Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.