Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Akui Cara Berkomunikasi Brigadir M Buruk

Kompas.com - 26/03/2015, 17:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya membantah anggotanya menilang seorang pengemudi transjakarta. Sebaliknya, polisi menyebut anggota itu hanya meminta surat-surat kendaraan, termasuk surat izin mengemudi.

"Tidak ditilang, hanya diminta menunjukkan surat-surat, tetapi sopir tidak mau menunjukkan," ujar Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Irvan Satya, Kamis (26/3/2015).

Dia mengatakan, anggotanya yang diketahui bernama Brigadir M dari Subdit Penegakan dan Pengaturan (Gattur) Ditlantas Polda Metro Jaya saat itu sedang bertugas menertibkan lalu lintas. Namun, saat itu terjadi kecelakaan lalu lintas antara transjakarta dan sepeda motor.

"Lalu M ini berusaha untuk menengahi. Ia masuk ke dalam bus, ia meminta surat-surat dari pengemudi transjakarta," kata Irvan. [Baca: Ini Identitas Polisi yang Memarahi Penumpang dan Menilang Sopir Transjakarta]

Namun, cara berkomunikasinya buruk sehingga menimbulkan kesan bahwa dia membela pengendara motor yang mengaku ditabrak oleh bus tersebut.

Hal itu pun kemudian menimbulkan cekcok antara M dan penumpang transjakarta. "Padahal, dia berusaha menengahi," kata dia.

Irvan menegaskan, sebenarnya Brigadir M juga meminta surat-surat dari pengendara sepeda motor. Namun, pengendara sepeda motor itu juga enggan memberikannya.

Irvan mengatakan, setelah memeriksa M, masalah tersebut sebetulnya sudah diselesaikan dengan damai. Masalah itu kembali diributkan lantaran menimbulkan kehebohan di media sosial.

Seperti diketahui, video yang menunjukkan percekcokan tersebut diunggah oleh pemilik akun jejaring sosial Facebook atas nama Krisnandiar Zainal, Selasa (24/3/2015) pukul 21.00 WIB.

Video berdurasi satu menit lebih itu menunjukkan penumpang berusaha menjelaskan soal kejadian antara sepeda motor dan transjakarta di jalur transjakarta.

Namun, M justru membentak para penumpang. "Saya petugas, saya berhak!" ujar M dengan nada keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com