Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kompleks Kostrad Sebut Ada Ancaman Tembak di Tempat

Kompas.com - 11/05/2015, 15:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Warga di Kompleks Kostrad, RW 07, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang menolak pengosongan paksa, mengaku mendapat intimidasi berupa ancaman dari pihak Kostrad.

Salah satu warga setempat, NN, mengatakan, mulanya intimidasi itu muncul karena warga memprotes rencana pengosongan dengan menempelkan spanduk penolakan pada 7 Mei 2015 lalu. Besoknya, pasukan Kostrad berjumlah 40 orang datang, lalu melakukan penurunan spanduk.

Buntut dari pemasangan spanduk, kata NN, warga akhirnya mendapat intimidasi. "Ada statement Aslog (Asisten Logistik) Kostrad kalau ada penaikan lagi spanduk, ada tembak di tempat," kata NN kepada wartawan di posko warga setempat, Senin (11/5/2015).

Namun, menurut dia, warga kembali memasang spanduk pada Minggu 10 Mei 2015. Dari informasi salah satu pengurus warga RW 07, warga menerima ancaman kalau berani memasang spanduk lagi, warga "diangkut ke Markas Kostrad".

"Kita juga belum tahu apa maksudnya 'diangkut ke Markas Kostrad'. Angkut ini tanda kutip konotasinya kan banyak. Makanya, kita standby siaga," ujar NN.

Selain intimidasi, NN mengatakan, beberapa personel Kostrad juga melakukan kegiatan pemantauan di rumah-rumah warga yang menjadi target pengosongan. Kadang, dengan sepeda motor, personel Kostrad ada yang datang dan memotret rumah warga setempat.

Menanggapi tudingan warga tersebut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto membantahnya. Menurut dia, tudingan tersebut hanya untuk memperkeruh masalah.

"Biasa kan, untuk memperbesar masalah, memperkeruh masalah, menarik perhatian orang, akan dibuat seperti itu. Tapi, yakinlah, prajurit TNI lahir dari rakyat. Kita akan mengedepankan sisi kemanusiaan," ujar Wuryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com