Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cambuk Sopir Taksi Gelap, 4 Marinir Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 18/07/2015, 16:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Empat anggota Marinir bersama personel Aviation Security (Avsec) yang menghukum sopir taksi gelap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dilaporkan ke polisi oleh sekelompok sopir taksi gelap lainnya.

Hal itu dituturkan Kepala Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar CH Patoppoi, Sabtu (18/7/2015). "Betul ada laporan itu. Tapi bukan ke kami lagi, diteruskan dan ditangani oleh POM AL (Polisi Militer Angkatan Laut)," kata Patoppoi saat dihubungi, Sabtu siang.

Para sopir taksi gelap sebelumnya diduga telah memaksa penumpang warga negara asing (WNA) di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (17/7/2015) dini hari. Tindakan itu diketahui oleh Marinir yang berjaga di sana.

Sopir-sopir yang berjumlah 29 orang itu pun dihukum di tempat Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Soekarno-Hatta dengan disuruh buka baju, squat jump, dan push up(Baca: Paksa Penumpang, Sopir Taksi Dihukum Cambuk oleh Marinir)

Para sopir dihukum karena tidak mengindahkan teguran Marinir di Terminal 2D sebelumnya. Bahkan, ada sopir yang melawan dan membuat provokasi sehingga mereka dihukum keras dengan cara dicambuk dari pelepah pohon pepaya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispen AL) Kolonel Laut Zainudin mengakui tindakan anggotanya agak berlebihan dengan menghukum menggunakan cambuk.

Meski demikian, Zainudin memaklumi hal tersebut karena sopir taksi gelap yang diduga menyulut pertengkaran pertama kali. "Anggota Marinir di sana kan memang ditugaskan untuk membantu mengamankan, tapi pengamanan kan ada standarnya. Kalau melebihi standar, pasti diberi sanksi. Anggota yang bersangkutan juga sudah diperiksa di POM AL Lantamal III," tutur Zainudin.

Setelah kejadian, berkas sopir taksi gelap yang melaporkan tindakan empat anggota Marinir ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta resmi dicabut dan ditangani langsung oleh POM AL Lantamal III.

Para sopir juga telah diminta untuk membuat surat pernyataan tidak berulah lagi di bandara dan bersedia untuk menerima hukuman lebih berat jika melanggar pernyataan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com