"Maksud Bang Yos, kami tuh enggak boleh takut sama situasi apa pun. Sama kayak kamu masuk ke hutan, kalau kamu takut sama binatang buas, kamu pasti mental dan jatuh duluan. Jadi maksud Bang Yos itu hadapi Jakarta enggak boleh takut, benar-benar harus punya nyali, tapi tetap sesuai aturan," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (22/7/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan beberapa contoh yang dimaksud "binatang buas" dalam "belantara" Jakarta. Misalnya, oknum pedagang yang menyewakan lapak di lahan negara, warga yang mendirikan bangunan liar di bantaran kali, dan lain-lain.
Basuki bertekad menjadi pemimpin buas seperti yang diamanatkan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
"Orang dagang sembarangan di jalan, bangun rumah sembarangan, bawa motor sembarangan, jualin petak jalan, itu orang-orang yang dianggap buas. Mereka buas dan berani banget melawan aturan, akhirnya kata Bang Yos, pimpinannya mesti tegas melawan itu semua," kata Basuki.
Lebih lanjut, ia mengklaim terus berupaya menjadi pemimpin buas. Basuki tak berkompromi bagi siapa pun warga yang melanggar konstitusi. Penegakan hukum ini juga untuk menjalankan program unggulan Pemprov DKI yang telah dirancang dalam Rencana Panjang Jakarta Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.
"Patokan saya, saya tidak mau tahulah, pokoknya semua harus sesuai aturan. Kami akan terus geser warga secara bertahap. Program mana yang lebih penting, misalnya kayak banjir. Saya minta cepat pembangunan jalan inspeksi sungai dan penertiban rumah di bantaran. Kalau enggak dilakukan, ya nanti banjir lagi," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.