Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lima Titik Kemacetan yang Dilalui BKTB Monas-PIK

Kompas.com - 04/01/2016, 13:37 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB) rute Monas-Pantai Indah Kapuk menjadi salah satu moda transportasi yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, bus ini rupanya tetap tidak bisa lepas dari kemacetan Ibu Kota.

Setidaknya, ada lima titik kemacetan yang harus dilalui bus itu.

"Kira-kira ada lima titik yang rawan macet dari arah Monas dan sebaliknya," ujar petugas transjakarta, Eka Wahyu, kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (4/1/2016). 

Dia mengatakan, kepadatan itu bermula dari Halte Harmoni. Di situ, kemacetan disebabkan oleh banyaknya antrean bus transjakarta. 

"Usai dari Halte Harmoni, biasanya jalurnya lancar, kemudian baru macet lagi di Kota Tua sampai kawasan Muara Karang. Di sekitar perumahan Mediterania dan Burger King di PIK juga padat," lanjutnya. 

Titik kemacetan lain juga terjadi di Halte Landmark Pluit hingga Halte Gedong Panjang, yang sering kali terpantau padat merayap. Namun, kepadatan ini hanya terlihat pada siang hari. 

"Kalau sebaliknya ya paling titik macetnya sama. Paling parah biasanya di Muara Karang," ucap Eka. 

Selain soal kemacetan, BKTB penuh pada waktu tertentu saja. Untuk dari Monas menuju PIK, kemacetan biasa terjadi pada pukul 07.00-07.30. 

"Kalau pagi, biasanya orang-orang pada berangkat kerja ke arah PIK. Nah kalau dari PIK, ramainya mulai 17.00 sampai 18.00," ungkap dia. 

Saat ini, tarif BKTB rute Monas-PIK yang semula Rp 6.000 diturunkan menjadi Rp 3.500. Tarif baru itu mulai diberlakukan pada Senin ini. 

Selain tarif, BKTB pun tidak lagi menggunakan bus single BRT, tetapi bus sedang yang jenisnya sama seperti bus feeder yang digunakan oleh Kopaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com