Pembantu rumah tangga (PRT) ini bahkan pernah mencoba mengakhiri hidupnya.
"Korban sudah tiga kali coba bunuh diri," kata Staf Divisi Pelayanan Hukum LBH Apik Jakarta, Zuma, saat konferensi pers di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2016).
Ani sudah menjadi korban kekerasan sejak bekerja untuk Meta pada 2007. Nyaris delapan tahun, korban hidup dalam kondisi tertekan. Hal ini yang menjadi penyebab korban nyaris bunuh diri.
"Apalagi ketika dipaksa makan kotoran kucing," kata Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) Lita Anggraini.
Lita melanjutkan, Ani selamat setelah melarikan diri dengan menggunakan kabel antena untuk turun dari lantai atas rumah.
"Kalau tidak melarikan diri, bisa lebih fatal dan bisa mengancam nyawa," ujar Lita.
Foto-foto bekas penganiayaan terhadap korban juga sempat diperlihatkan Lita. Kondisi punggung, pundak, dan sekitar wajah korban, serta bagian kepala mengalami luka akibat berbagai tindak kekerasan.
Sebagian luka bahkan ada yang meninggalkan bekas permanen, seperti akibat setrika dan air panas. Ia tak bisa membayangkan bagaimana korban selama itu bertahan dalam penganiayaan.
"Saya tidak bisa membayangkan. Setelah dianiaya, korban itu tidak diobati," ujar Lita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.