Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Mulai Buka Posko Pengaduan Terkait Vaksin Palsu

Kompas.com - 28/06/2016, 12:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyikapi kasus vaksin palsu Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mulai hari ini akan membuka posko pengaduan. Posko tersebut diharapkan membantu masyarakat yang mengalami kasus terkait masalah vaksin, agar dapat diteruskan kepada pihak kepolisian.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menyatakan, posko dibuka untuk beberapa kota secara nasional, termasuk di DKI Jakarta.

"Kami kerjasama dengan penggiat anak mitra Komnas Perlindungan Anak di sejumlah daerah akan segera membuka posko pengaduan masalah vaksin," kata Arist, dalam jumpa pers di kantor Komnas PA, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2016).

Sejumlah posko itu menurutnya akan dibuka di Medan, Bandar Lampung, Manado, Yogyakarta, Banten, Palu, Deli Serdang, Pasuruan, Kota Batu, Sumbawa, Bima, Banggai Kepulauan, Tapanuli Selatan, Serang, Pandeglang, Tomohon dan DKI Jakarta.

"Untuk di Jakarta itu sudah dibuka dua di sini dan di Cipinang Indah, dan juga satu lagi di Bekasi," ujar Arist.

Kepada orangtua yang khawatir mengenai keaslian vaksin yang diberikan ke anaknya, Arist mengimbau orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksin anak, untuk memastikan bahwa vaksin yang diberikan dibeli dari sarana resmi. Termasuk agar dokter yang mencurigai vaksin palsu juga melaporkannya ke polisi.

Sejak kasus vaksin palsu mencuat, Komnas PA mengklaim menangkap respons dari masyarakat yang bingung mengenai keamanan vaksin. Hari ini, lanjut Arist, sudah ada empat orang yang menelpon Komnas PA, karena bingung dan resah dengan keamanan vaksin.

Catatan Komnas PA, sejak 2008 telah menerima sekitar 121 pengaduan terkait masalah kesehatan yang terjadi setelah anak diberi vaksin. Mulai dari lumpuh, masalah alergi kulit, ada pula kasus kematian.

"Tapi belum terungkap apakah yang diadukan ke kami itu memang terkait langsung dengan vaksin yang diberikan. Hanya saja, mereka mengadu setelah divaksin, anaknya ada yang mengalami lumpuh, alergi kulit sampai nanah, dan juga kasus kematian," ujar Arist.

Menurut Arist, dengan adanya posko itu, tiap dua hari pengaduan akan dikumpulkan untuk ditindaklanjuti kepada Dinas Kesehatan dan BPOM sesuai wilayah posko tersebut, termasuk ke kepolisian.

Arist menilai, munculnya kasus vaksin ini cukup meresahkan, mengingat Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menyatakan, pemalsuan ini sudah dilakukan sejak 2003.

"Pengaduan yang kami terima bisa membantu masyarakat apakah akan melakukan pengaduan sampai gugatan class action pengadilan," ujar Arist. (Baca: Bareskrim: Empat Rumah Sakit dan Dua Apotek Pelanggan Jaringan Vaksin Palsu)

"Kami mengimbau masyarakat dan dokter yang mencurigai vaksin palsu, dapat berkoordinasi dengan posko kami, untuk bersama-sama melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat atau ke Pusat Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Dinas Kesehatan, yang ada setempat," ujar Arist.

Kompas TV Inilah Regulasi soal Distribusi Vaksin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com