JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin warga korban penggusuran tetap bisa memilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Ia menyebut Pemprov DKI sudah menyerahkan data warga yang direlokasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Nanti kan ada formulir yang diisi. Sistem Pilkada sekarang kan asal bisa tunjukin KTP mau daerah lain juga bisa milih kok," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (16/9/2016).
(Baca juga: Aktivis dan Politisi di Tengah-tengah Penggusuran)
Pria yang biasa disapa Ahok ini mengaku sudah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar terus berkoordinasi dengan KPU DKI terkait pemutakhiran data penduduk.
"Kalau lokasi TPS (tempat pemilihan suara) segala macam nanti di KPU DKI," ujar Ahok.
Sejumlah permukiman yang sudah digusur dan warganya direlokasi, di antaranya adalah permukiman di bantaran Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan dan Kalijodo, Jakarta Utara.
Warga di sana kemudian direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Selain itu, Pemprov DKI menggusur permukiman warga di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara dan di pinggir rel kereta di Rawajati, Jakarta Selatan.
Warga dari lokasi tersebut dipindahkan ke Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. (Baca juga: Ketika Anak-anak Rawajati yang Jadi Korban Penggusuran Mengais Uang Parkir...)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.