JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengecam dugaan pembubaran paksa kegiatan bakti sosial yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan, di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (15/1/2017).
Lokasi penyelenggaraan bakti sosial itu sama dengan lokasi kampanye dia di hari tersebut.
"Saya datang ke situ enggak ada masalah, namun ketika saya pindah ke tempat lain katanya diserbu oleh sekelompok ormas tertentu. Ini menurut saya sistem demokrasi yang tidak beradab, tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila," kata Djarot, di Menteng Atas, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).
(Baca: Pengobatan Gratis di Lokasi Kampanye Djarot Dibubarkan Massa, PDI-P Akan Lapor ke Bawaslu)
Meski demikian, Djarot mengaku tak mengetahui apakah relawan di sana sudah mengumpulkan cukup bukti untuk melaporkan pembubaran paksa itu ke Panwaslu.
Di lain sisi, Djarot mengatakan sudah diberi informasi oleh panitia acara terkait insiden tersebut.
"Nah ini curang, saya enggak dihadang. Tetapi ketika saya pindah tempat, acara masih berlangsung tapi dibubarin, daripada bentrok, okelah," kata Djarot.
Dia berharap, aparat kepolisian dan Bawaslu menindak tegas segala bentuk pelanggaran kampanye.
Djarot lalu menyinggung penghadang kampanyenya di Petamburan yang masih buron.
"Kemudian satu orang dijadikan tersangka, sekarang dia jadi DPO (daftar pencarian orang) belum ketangkap. Cari dong," ungkap Djarot.
Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning, sebelumnya mengatakan, saat Djarot meninjau bakti sosial berupa layanan pengobatan gratis di Tambora, sekelompok massa belum datang.
Saat Djarot meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.15 WIB, polisi yang bertugas di lokasi turut pergi bersama rombongan Djarot untuk menjaga kampanye di lokasi selanjutnya.
Tak lama berselang, sekelompok massa datang, berteriak dan meminta layanan pengobatan gratis dibubarkan. Mereka juga meminta warga tidak berobat dalam kegiatan tersebut karena sudah ada puskesmas.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Ribka memutuskan mengakhiri kegiatan pengobatan gratis tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Tambora, Kompol M Syafii mengatakan, kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan Baguna PDI-P itu berjalan lancar dan tertib. Pengobatan gratis selesai sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kan turun hujan itu, baru bubar semua. Itu sekitar pukul 14.00-an lewat. Yang jelas kegiatan itu berjalan lancar, tidak ada penghadangan, apalagi pembubaran," kata Syafii saat dihubungi terpisah.