JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dia tidak pernah memprediksi akan unggul pada putaran pertama bersama Basuki Tjahaja Purnama.
Djarot mengatakan, awalnya mereka berpikir pasangan nomor urut 2 tidak akan menempati urutan pertama dalam hitung cepat.
"Kami enggak nyangka, sebetulnya prediksi kami itu pasti ada putaran kedua karena kalau putaran pertama sulit. Tapi prediksi kami tidak unggul seperti ini, paling nomor dua," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/2/2017).
Djarot mengatakan bahkan dulu Basuki-Djarot diprediksi hanya menempati urutan ketiga dan tidak masuk ke putaran kedua. Apalagi, Basuki selama ini diserang dengan berbagai macam isu.
Sejumlah survei sempat menunjukan turunnya elektabilitas Basuki dan Djarot.
"Waktu itu banyak memprediksi habis kita, sampai diprediksi urutan ketiga. Tetapi Alhamdulilah, ternyata rakyat jakarta sudah pada cerdas, sudah pada bisa menentukan pilihannnya dan tidak terlampau terpengaruh dengan masalah seperti itu," ujar Djarot.
Pasangan Basuki-Djarot unggul di sejumlah hasil hitung cepat lembaga survei. Seperti di Litbang Kompas, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni mendapatkan 17,37 persen, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapatkan 42,87 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapatkan 39,76 persen.