Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Sambut Baik Penundaan Penyelidikan oleh Polda Metro

Kompas.com - 06/04/2017, 18:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyambut baik rencana penundaan penyelidikan kasus yang melibatkan Anies-Sandi yang tengah di tangani Polda Metro Jaya.

Baca juga: Fokus Pengamanan Pilkada, Polisi Tunda Pemeriksaan Anies-Sandi

Anies dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan tim advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Sementara Sandiaga dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati atas tuduhan penggelapan dan pemalsuan kwitansi hasil penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang Selatan, Banten tahun 2012.

"Kalau kasusnya di-freez (dibekukan) kasusnya, kami sih senang senang aja," kata wakil ketua Tim Advokasi Anies-Sandiaga, Yupen Hadi, ketika dikonfirmasi, Kamis (6/4/2017).

Yupen menilai, polisi pasti mempunyai pertimbangan mengenai rencana penundaan penyelidikan kasus yang menjerat Anies-Sandi.

"Mengapresiasi pada tujuannya ya, untuk menciptakan susana kondusif di Pilkada DKI. Tapi saya tidak tahu, seberapa urgent polisi menilai bakal terjadi kerusuhan," kata dia.

Meski ditunda, Yupen menegaskan, Anies-Sandi akan kooperatif jika pihak kepolisian membutuhkan keterangan dari keduanya. Ia mengaku sebelumnya pernah meminta polisi untuk menunda penyelidikan kasus tersebut sampai Pilkada DKI 2017 selesai.

"Untuk menghindari adanya unsur politis, kami minta ditunda sampai 19 April ya. Bisa jadi salah satu pertimbangannya dari surat permohonan kita," kata Yupen.

Dalam surat yang dilayangkan Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara disebutkan bahwa berkaitan dengan konsentrasi pengamanan Pilkada DKI maka proses hukum terhadap Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, baik pemanggilan dan pemeriksaan oleh penyidik Polri, ditunda pelaksanaannya hingga setelah tahapan pemungutan suara.

Baca juga: Demi Keamanan, Kapolda Metro Jaya Minta Pembacaan Tuntutan Ahok Ditunda

Polda Metro Jaya juga meminta penundaan pembacaan tuntutan terhadap terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya menyarankan penundaan pembacaan tuntutan terhadap Ahok dan pemeriksaan Anies-Sandi karena ingin fokus mengamankan jalannya putaran kedua Pilkada DKI.

"Ini supaya polisi konsentrasi ke pengamanan pilkada," kata Argo, kepada Kompas.com, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com