Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Akan Jaga Kantor DPC PPP Jaksel hingga 19 April Nanti

Kompas.com - 18/04/2017, 12:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor DPC PPP Jakarta Selatan di Jalan Raya Jagakarsa masih dijaga sejumlah warga, Selasa (18/4/2017). Kantor ini dijaga warga karena terdapat timbunan sembako yang diduga akan dibagikan untuk warga jelang hari pencoblosan pada Rabu (19/4/2017) besok.

Seorang warga Jagakarsa, Iwan Setiawan mengatakan, warga akan menjaga kantor tersebut hingga masa pencoblosan berakhir.

Penjagaan ini dilakukan agar sembako-sembako tersebut tidak dibagikan kepada warga dalam masa tenang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.

"Kalo sudah lewat pilkada ya terserah. Karena ini masa tenang makanya kita jaga, warga merasa resah. Masa tenang harusnya digunakan untuk memberikan warga rasa tenang. Jangan seperti ini," ujar Iwan saat ditemui di Kantor DPC PPP Jakarta Selatan, Selasa.

Iwan tak mempermasalahkan jika partai berlambang Ka'bah ini mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta ini. Namun, dalam dukungannya tersebut tidak menggunakan cara-cara curang seperti pembagian sembako kepada warga agar mau mendukung pasangan calon tertentu.

"Mau menangin siapa aja masa bodo, yang penting masa tenang jangan ngelakuin yang kaga-kaga," ucap dia.

Baca: Sembako Terlarang Jelang Hari Pencoblosan Pilkada DKI

Iwan menuturkan, saat ini di dalam kantor tersebut masih terdapat sekitar 2.000 paket sembako. Menurut dia, pada Senin pagi lalu, sembako-sembako iti sudah ada yang diberikan kepada warga.

"Total ada 3.000 paket (sembako). Senin pagi udah ada yang diangkut pakai empat mobil bak dan tiga motor," kata Iwan.

Sementara itu warga lainnya yang ikut berjaga, Bima Rianto mengatakan warga yang sempat mengambil sembako bukan warga sekitar kantor DPC PPP Jakarta Selatan.

"Yang dapet sembako bukan warga sini. Senin pagi itu banyak warga yang berkumpul ngambil sembako," ujar Rian seraya menunjukan foto warga yang mengambil sembako.

 

Kompas.com/Akhdi Martin Pratama Tumpukan sembako di Kantor DPC PPP Jakarta Selatan pada Selasa (18/4/2017).

Rian pun tak terima jika pihak PPP menklaim sembako tersebut diperuntukan untuk acara istighasah atau Isra Miraj. Ia menduga sembako ini dibagikan untuk mengajak warga memilih salah satu pasangan calon.

Namun, dia mengakui bahwa di dalam paket sembako tersebut tidak ditemukan selebaran untuk mengajak warga memilih paslon tertentu. Di dalam kantok plastik itu hanya terdapat gula pasir, beras dan minyak goreng.

"Kenapa dibagikannya sembunyi-sembunyi kalau memang buat dibagikan saat istighasah?" kata Rian.

Sebelumnya, Ketua Panwaslu Jakarta Selatan Ahmad Ari Masyhuri mengatakan, pihaknya menemukan dua truk sembako di Kantor PPP di Jakarta Selatan. Sembako tersebut yaknis beras dan minyak goreng.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com