JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengomentari kebijakan larangan motor yang banyak menuai pro dan kontra.
Padahal, dia sendiri belum menerima kajian mengenai aturan tersebut.
"Dishub itu belum memberi kajian ke kami tapi kan ramai duluan. Lucu banget, nanti yang menentukan kan saya. Kok rame banget," ujar Djarot saat wawancara bersama Kompas.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).
Djarot akan memilih opsi terbaik dari teknis penerapan kebijakan ini. Dia tidak setuju larangan sepeda motor sampai Bundaran Senayan diterapkan dari pagi sampai malam.
Menurut dia, masih tersedia beberapa opsi yang bisa diambil misalnya menerapkan aturan pelarangan motor pada pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB dan 16.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Akibat kajian yang belum diterima, Djarot mengatakan uji coba belum tentu digelar 12 September.
"Belum tentu juga, yang memutuskan siapa?" kata dia.
Meski demikian, Djarot mengatakan pengaturan kendaraan motor harus tetap dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
Dalam satu hari, ujar Djarot, jumlah penambahan sepeda motor di Jakarta mencapai 1.500 unit sementara mobil mencapai 300 unit.
Djarot mengatakan saat ini pembangunan transportasi umum juga sedang dilakukan secara menyeluruh.
"Ketika nanti transportasi sudah jalan banget, orang juga malas kok naik kendaraan (pribadi)," kata Djarot.
Baca: Ada Penolakan, Uji Coba Perluasan Larangan Sepeda Motor Tetap Digelar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.