Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Mercon

Kompas.com - 02/11/2017, 17:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Kombes Pramujoko mengungkapkan adanya sejumlah kesulitan yang dihadapi timnya dalam mengidentifikasi belasan jenazah yang masih ada di RS Polri.

"Untuk kondisi jenazah yang hancur parah, ternyata data ante mortem-nya (data saat korban masih hidup) enggak bisa digunakan, seperti ada foto gigi bagian atas korban yang diberikan keluarga, tetapi ternyata gigi bagian atas korban sudah hancur," kata Pramujoko dalam jumpa pers di Posko Ante Mortem RS Polri, Kamis (2/11/2017).

Sampel DNA pun tak bisa dipakai. Menurut Pramujoko, tidak semua sampel DNA bisa digunakan untuk memperoleh identitas jenazah lantaran kondisinya yang hancur parah.

Baca juga : Sepekan Setelah Ledakan Pabrik Mercon, 17 Kantong Jenazah Masih Ada di RS Polri

Selain itu, kebanyakan sampel DNA yang diberikan dari kakak atau adik korban. Sampel DNA tersebut dinilai Pramujoko kurang baik untuk mengidentifikasi jenazah korban.

"Paling bagus sampelnya itu DNA ante mortem dia (korban), misalnya ketika hidup dia pakai sikat gigi. Dicocokkan dengan DNA korban, berarti korban ini yang punya sikat gigi itu," kata Pramujoko.

Sampel DNA juga bisa dari barang pribadi milik korban. Sampel DNA terbaik lainnya adalah yang berasal dari garis keturunan atas atau dengan kata lain dari ayah atau ibunya.

"Sebab seseorang itu kan memiliki setengah DNA ayah dan ibunya. Itu mungkin beberapa hambatan yang kami alami saat ini," kata Pramujoko.

Kendati mengalami kesulitan tersebut, Kabid Pelayanan RS Polri Kombes Sumirat menyatakan bakal terus melakukan proses identifikasi dengan menggunakan data ante mortem yang telah diberikan keluarga.

"Kami terus upayakan agar semuanya bisa teridentifikasi," ujar Sumirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com