Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada "Action" dari Anies, Warga Pulau Pari ke Balai Kota Lagi

Kompas.com - 21/11/2017, 13:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua RT 001 RW 004 Kelurahan Pulau Pari Edi Mulyono mengatakan, pihaknya berencana kembali mendatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengadukan masalah sengketa lahan antara warga Pulau Pari dan PT Bumi Pari.

Edi mengatakan, setelah bertemu Anies pada Oktober lalu, belum terlihat ada tindakan yang dilakukan Anies guna menindaklanjuti aduan warga. Padahal, kata Edi, saat itu Anies menyatakan akan menindaklanjuti aduan warga. Jika ada kesemptan bertemu lagi, warga akan mempertanyakan sejauh mana tindakan yang telah dilakukan Anies.

"Tanggapannya, ya, belum ada. Sebelumnya beliau bilang akan pelajari dan tindak lanjuti. Kami akan audiensi sejauh mana langkah beliau," kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Baca juga: Warga Pulau Pari Mengadu ke Gubernur Anies

Selain mengadu ke Anies, warga Pulau Pari telah meminta bantuan hukum dari sejumlah instansi, seperti LBH Jakarta, guna memperjuangkan hak mereka. Warga juga mengadukan permasalahan yang mereka alami ke Ombusdman serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk menarik kembali sertifikat hak milik PT Bumi Pari yang dianggap didapatkan secara tidak sah.

PT Bumi Pari memiliki sejumlah sertifikat kepemilihan lahan di Pulau Pari sejak 2014.

Baca juga: Warga Pulau Pari Bantah Polisi yang Sebut Kericuhan karena Salah Paham

"Ada 14 NGO (non government organization) yang bantu kami. Kami juga sudah laporkan ke Ombusdman dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional," ujar Edi.

Warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengadu ke Anies di pendopo Balai Kota DKI Jakarta, 31 Oktober 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com