Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Mesin Parkir Mata Elang Turun dari Rp 6,9 Miliar Jadi Rp 4,7 Miliar

Kompas.com - 07/12/2017, 17:02 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UP Parkir Dishub DKI Jakarta Theodore Sianturi mengatakan, pendapatan tarif parkir DKI yang dihasilkan dari kerja sama penerapan mesin parkir PT Elang Mata Biru menurun drastis tahun ini.

Ia mengatakan, jelang akhir 2017, pendapatan parkir yang dihasilkan dari kerja sama ini baru mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan.

"Tahun ini terjadi penurunan pendapatan. Pada tahun 2016 Rp 6,9 miliar dan target kita 2017 Rp 8 miliar, tapi sampai November baru sekitar Rp 4,7 miliar saja. Kemungkinan target tidak tercapai," ujar Kepala UP Parkir Dishub DKI Jakarta Theodore Sianturi kepada Kompas.com, Kamis (7/12/2017).

Menurut Theodore, salah satu penyebab turunnya pendapatan parkir ini adalah proyek pengerjaan Light rail Transit (LRT) di kawasan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga : Cuma 48 Mesin Parkir di Jakarta Nonaktif, Masih Ada 201 Beroperasi

"Menurut peneropongan kami, pengerjaan LRT salah satu penyebabnya, tapi masih kita kaji lebih lanjut sebab lainnya," kata dia.

Masa kontrak Pemprov DKI dengan PT Mata Elang Biru telah habis pada tanggal 3 Desember 2017. Hal ini menyebabkan mesin-mesin parkir di tiga wilayah di Jakarta dicabut.

Tiga kawasan yang dimaksud adalah di kawasan Sabang di Jakarta Pusat, Jalan Falatehan di Jakarta Selatan dan di Kelapa Gading Boulevard di Jakarta Utara dengan total 111 buah mesin parkir.

Baca juga : Kontrak Parkir Meter di 3 Wilayah Habis, Bayar Parkir Kembali Manual

Meski 111 mesin parkir tersebut delah dicabut, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan, mesin parkir meter yang dikelola UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI masih beroperasi normal. Dia memastikan tidak semua mesin parkir meter dinonaktifkan.

Sigit menjelaskan, ada 201 mesin parkir meter yang dikelola UP Perparkiran. Terminal Parkir Elektronik itu tersebar di beberapa lokasi, yakni Jalan Juanda, Jakarta Pusat; Jalan Pegambiran dan Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur; Jalan HWI dan Jalan Blustru, Jakarta Barat; dan jalan di depan Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Baca juga : Mesin Parkir Meter Era Ahok di Mata Jukir

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com