Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Macet Selama 1 Jam di Jalan Dewi Sartika Depok

Kompas.com - 24/02/2018, 07:08 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Suara klakson mobil dan motor terdengar bersahut-sahutan di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Kemacetan yang terjadi di jalur tersebut membuat orang kehilangan kesabaran.

"Woy jalan, lama banget," seru pengendara motor yang tak sabar karena terjebak macet.

"Macet bang, emang enggak keliatan," seru pengendara lainnya.

Selain membunyikan klakson, pengendara sepeda motor ada yang nekat menggunakan bahu jalan yang persis berada di dekat selokan.

Kompas.com berada di jalur tersebut pukul 17.00 dengan mengawali perjalanan dari arah Sawangan.

Hingga pukul 18.00, Kompas.com baru berhasil keluar dari kemacetan untuk menuju Jalan Margonda Raya.

Kemacetan baru terurai setelah melewati pelintasan sebidang jalur kereta api. Di pelintasan sebidang tersebut, tampak petugas kepolisian dan petugas dinas perhubungan mengatur arus lalu lintas. "Ayo Pak dipercepat lajunya," ujar petugas kepolisian di lokasi.

Baca juga : Edan-lah Macetnya Depok...

Petugas kepolisian dan petugas Dishub terlihat sibuk mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

Di Jalan Dewi Sartika Depok, diberlakukan sistem satu arah sejak 29 Juli 2017. Sistem satu arah ini diberlakukan dari Jalan Raya Sawangan yang mengarah ke Jalan Margonda atau Jalan Tole Iskandar (dari barat ke timur).

Dengan diberlakukannya sistem satu arah, kendaran dari arah sebaliknya dialihkan memutar melewati Jalan Arif Rahman Hakim, tepatnya di jembatan layang yang melintasi rel dekat Stasiun Depok Baru.

Upaya ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur tersebut ketika jam sibuk. Namun, berdasarkan pantauan Kompas.com, tetap terjadi penumpukan kendaraan di jalur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com