Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Ingin Membantu Recovery Museum Bahari

Kompas.com - 01/03/2018, 16:26 WIB
Jessi Carina,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah lebih dari satu bulan sejak Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara, terbakar. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta berupaya memperbaiki museum tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, banyak yang mau membantu renovasi Musem Bahari.

"Sudah banyak pihak-pihak yang ingin membantu untuk recovery Museum Bahari," ujar Tinia di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (1/3/2018).

Tinia mengatakan, tim yang terbentuk nantinya pasti akan mempercepat proses renovasi. Pihak yang ingin masuk sebagai tim datang dari berbagai kalangan.

Baca juga : Pascakebakaran, Begini Kondisi Museum Bahari Terkini...

Pihak pertama tentunya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri. Selain itu, ada para ahli yang berasal dari kelompok profesi.

"Seperti ikatan ahli arkeologi, ikatan ahli arsitek Indonesia kemudian dari kementerian dan dari tim profesi lainnya," ujar Tinia.

Museum Bahari kembali dibuka Selasa (23/1/2018)Kompas.com/Setyo Adi Museum Bahari kembali dibuka Selasa (23/1/2018)
Tinia mengatakan, pihaknya juga memerlukan ahli kelistrikan. Dia senang karena PLN menawarkan bantuan dalam renovasi Museum Bahari ini. Ini untuk memastikan museum memiliki instalasi listrik yang tepat sehingga tidak mudah terbakar di kemudian hari.

Baca juga : Besok, Museum Bahari Kembali Dibuka untuk Wisatawan

"Kemarin dari PLN juga sudah menawarkan membantu dalam mendesain instalasi untuk bangunan," kata dia.

Museum Bahari yang terletak di terletak di Jalan Pasar Ikan, Nomor 1, Penjaringan,

terbakar beberapa bagian pada Selasa (16/1/2018). Museum ini sarat sejarah kemaritiman Nusantara, mulai era tradisional berbagai suku di Indonesia, hingga modern.

Tak hanya soal koleksinya yang istimewa, museum ini pun punya perjalanan sejarah yang luar biasa. Bangunan dan menaranya menjadi saksi kejayaan VOC yang memperdagangkan kekayaan alam Nusantara kala itu.

Kondisi Museum Bahari pasca kebakaran, Rabu (17/1/2018). Proses pembersihan dan pemeriksaan terus dilakukan pengelola museum.Kompas.com/Setyo Adi Kondisi Museum Bahari pasca kebakaran, Rabu (17/1/2018). Proses pembersihan dan pemeriksaan terus dilakukan pengelola museum.

Kompas TV Beberapa benda bersejarah tak mampu diselamatkan dari kebakaran Museum Bahari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com