Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Melawai Berdagang di Trotoar, Sandiaga Salahkan Pemprov DKI

Kompas.com - 03/03/2018, 19:22 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak mau mmenyalahkan para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar Jalan Sunan Ampel dan Jalan Aditiawarman, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sandiaga justru menyalahkan pihaknya sendiri, yakni Pemprov DKI Jakarta, dan pemilik gedung di sekitar lokasi itu.

"Jadi permasalahannya itu adalah ketidakmampuan kami, pemprov, untuk mewajibkan gedung-gedung tersebut menghadirkan lokasi untuk pedagang kecil. Itu permasalahannya. Kami buka-bukaan saja. Bukan salahnya PKL. Salahnya Pemprov, salahnya pemilik gedung," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Sabtu (3/3/2018).

Sandiaga mengatakan, kemunculan PKL didorong kebutuhan warga sekitar. Ia berencana memanggil pemilik gedung di sekitar Melawai, termasuk kantor lamanya di Recapital.

Dari pendataan sementara, Gedung PLN di Melawai tidak mampu menampung PKL yang ada.

"Gedung PLN kemarin kami sudah dapat datanya. Hanya punya 300 kursi. Sementara yang bekerja di sana 2.000 orang. Dan pengunjungnya mungkin 5.000. Jadi 7.000. Kalau hanya 300 kursi tidak cukup. Dan tempat berjualannya selama ini kosong karena harganya tidak bersaing. Sementara kalau berjualan di luar, bersaing," katanya.

Baca juga: Sandiaga Akan Bujuk Pemilik Gedung agar Mau Tampung PKL Melawai

Sandiaga berjanji akan memberi solusi yang adil bagi para PKL yang sudah belasan tahun berjualan di sana. Ia akan menata dan memberikan tempat yang layak.

Masalah PKL di Melawai mencuat ketika mereka pasang spanduk OK OCE meski mereka bukan anggota OK OCE.

Sandiaga lalu menyatakan akan menggunakan hak diskresinya untuk tidak menggusur mereka dari trotoar. Namun, dia kemudian membatalkan diskresi itu setelah ditantang untuk memberikan diskresi yang sama bagi PKL berjualan di depan Istana Presiden.

Baca juga : Sandiaga Batal Gunakan Hak Diskresi untuk PKL Trotoar Melawai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com