Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran dan Ballroom Sense Tetap Ditutup meski Sudah Dipesan

Kompas.com - 19/04/2018, 14:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain karaoke, unit usaha restoran dan ballroom Sense, Jakarta Utara, juga ditutup Satpol PP, Kamis (19/4/2018).

Padahal, sudah ada konsumen yang telah memesan tempat di sana untuk beberapa hari ke depan.

Kasatpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, restoran dan ballroom juga harus ditutup sesuai keputusan yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Baca juga: Saat Penutupan, Ada Ruang Karaoke di Sense yang Terbuka dan AC Menyala

Petugas Satpol PP memasang garis pembatas di pintu masuk ballroom Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Petugas Satpol PP memasang garis pembatas di pintu masuk ballroom Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018).
"Surat dari PTSP menyatakan bahwa ketiga udaha tersebut ditutup, Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dicabut. Artinya usaha itu tidak boleh lagi beroperasi apapun alasannya," kata Yani di lokasi.

Meski demikian, ia menambahkan, pemilik Sense dapat menyurati Pemprov DKI apabila ada konsumen yang telah memesan tempat di sana sebelum penutupan. 

"Seandainya ada usulan dari pemilik bahwa restoran ini sudah di-booking konsumen, kami rapatkan lagi dengan pihak pimpinan kami. Yang pasti hari ini ketiga usaha itu harus ditutup," ujarnya. 

Baca juga: Pasang Garis Kuning, 30 Satpol PP Wanita Segel Unit Usaha Sense

Beberapa orang tampak lalu-lalang di depan Sense Restaurant, Mangga Dua, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Beberapa orang tampak lalu-lalang di depan Sense Restaurant, Mangga Dua, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, seusai disegel, restoran dan ballroom Sense yang berada di lantai 5 Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara tampak sepi.

Lampu-lampu terlihat dimatikan sehingga terasa sepi dan gelap. Hanya ada dua pekerja yang membersihkan lantai lobi.

Sebelumnya, seorang perwakilan manajemen meminta izin kepada petugas Satpol PP supaya restoran tetap dibuka.

Baca juga: Sandiaga Persilakan Pekerja Sense dan Exotic Daftar OK OCE

Anggota Satpol PP perempuan dikerahkan untuk menutup Sense dan Exotic. Apel pasukannya digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Anggota Satpol PP perempuan dikerahkan untuk menutup Sense dan Exotic. Apel pasukannya digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Pasalnya, ada sejumlah konsumen yang telah memesan tempat sejak jauh-jauh hari.

"Ini (restoran) sudah ada yang booking untuk hari-hari ke depan sampai akhir April. Setelah April semua sudah kosong," katanya sambil menunjukkan daftar pemesan.

Penutupan unit usaha Sense menyusul dicabutnya TDUP oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Baca juga: Pakai Seragam Satpol PP, Sandiaga Pimpin Apel Penutupan Sense dan Exotic

Rabu (11/4/2018) lalu, Badan Narkotika Nasional menggerebek Sense Karaoke serta  mengamankan 36 orang dan sejumlah barang bukti obat-obatan terlarang.

Kompas TV Anies mengatakan Pemprov Jakarta akan langsung menutup tempat hiburan yang kedapatan menjadi tempat peredaran narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com