JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mempertahankan nama Bazis DKI untuk lembaga zakat Jakarta meskipun sudah berada di bawah naungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan, alasannya karena nama Bazis sudah dikenal masyarakat.
"Bazis itu sangat dikenal di masyarakat. Bazis DKI itu sampai ada idiom 'ingat zakat ingat Bazis'," kata Sandiaga di Kantor Baznas di Jalan Johar, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).
Setiap ada musibah, Bazis DKI yang paling pertama diingat masyarakat. Sebab Bazis DKI selalu membuka posko di tempat musibah. Sandiaga mengatakan hal itu membuat persepsi baik di mata publik tentang Bazis.
Baca juga: Baznas dan Bazis DKI Akan Buat Rumah Sakit Bersama Khusus Dhuafa
"Terbangun suatu public-perception atau opini publik bahwa yang pertama ditelepon itu selain Damkar adalah Bazis DKI untuk mendirikan tenda dan menyiapkan dapur umum, dan membantu masyarakat," ujar Sandiaga.
Ketua Baznas Bambang Sudibyo sepakat nama Bazis DKI boleh dipertahanian. Meski pada umumnya lembaga zakat di bawah naungan Baznas menggunakan nama Baznas.
"Tetapi nama resmi Baznas DKI itu juga harus ada karena nama itu sudah diberikan oleh Menteri Agama secara resmi pada awal 2016," kata Bambang.
Baca juga: Ikuti Baznas, Pemprov DKI Tetap Pertahankan Nama Bazis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.